Sari Pediatri (Jul 2016)

Profil Terapi Artemisinin Combination Therapy (ACT) pada Malaria Anak di RSUD. Scholoo Keyen, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Studi Retrospektif

  • Catur Prangga Wadana,
  • Rosaline Krimadi,
  • Rustam Siregar,
  • Endang Dewi Lestari,
  • Harsono Salimo

DOI
https://doi.org/10.14238/sp17.5.2016.323-326
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 5
pp. 323 – 326

Abstract

Read online

Latar belakang. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium. Terapi yang sering digunakan adalah ACT (artemisinin combination therapy) yang berguna untuk membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh. Tujuan. Penelitian untuk melihat efektifitas terapi ACT dan profil malaria pada anak di kabupaten Sorong selatan. Metode. Penelitian potong lintang selama 2 bulan (Januari sampai februari 2015) pada 89 anak. Diagnosis malaria ditegakkan melalui pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis untuk menemukan parasit dan spesies malaria. Dicatat terapi ACT, manifestasi klinis, dan penyakit penyerta. Hasil. Terdapat 41 anak mengikuti penelitian, didapatkan 25 (61%) anak perempuan dengan 21 (51,3%) didominasi kelompok usia lebih dari 5 tahun. Penyakit malaria tersiana didapatkan pada 23 (56,8%) anak. Terapi ACT, menghasilkan tidak adanya parasitemia dan suhu aksila <37,50C sampai hari ke-4, menunjukkan efektifitas 95%. Kesimpulan. Terapi ACT masih efektif untuk mengobati malaria pada anak di Kabupaten Sorong Selatan.

Keywords