Jurnal Teknik ITS (Mar 2017)
Pemodelan Dan Analisis Pengaruh Variasi Oli dan Diameter Orifice terhadap Gaya Redam Shock Absorber Dan Respon Dinamis Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z 2008
Abstract
Sepeda motor merupakan moda transportasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Dalam hal kenyamanan, maka komponen sepeda motor yang berperan penting adalah sistem suspensi. Sistem suspensi berfungsi menyerap getaran berlebih akibat profil permukaan jalan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan sistem suspensi yang terbaik. Dalam tugas akhir ini dilakukan pemodelan dan analisis pengaruh perubahan parameter sistem suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2008 khususnya pada komponen monotube hydraulic shock absorber yang didasarkan pada pemodelan setengah kendaraan. Parameter yang divariasikan adalah tipe oli dan diameter orifice, dimana terdapat 5 macam tipe oli dengan rentang nilai massa jenis (ρ) sebesar 845 – 874 kg/m3, dan viskositas (ν) sebesar 11,3 – 46 mm2/s, sementara untuk diameter orifice yaitu saat kompresi (Docomp) sebesar 1,2 – 1,5 mm, saat ekspansi (Doexp) sebesar 0,8 – 1 mm. Input yang digunakan pada simulasi adalah input sinusoidal dan input bump modified. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sistem suspensi modifikasi monotube hydraulic shock absorber yang menghasilkan gaya redam optimal memiliki nilai parameter viskositas kinematis oli 46 mm2/s, massa jenis oli 845 kg/m3, diameter orifice kompresi 0,00135 m, dan diameter orifice ekspansi 0,0009 m. Nilai gaya redam optimal yang dihasilkan sistem suspensi modifikasi adalah sebesar 1171,3 N, lebih tinggi hingga 546,44 N dibandingkan dengan gaya redam sistem supensi asli yang bernilai 624,86 N pada frekuensi 2 Hz. Pada sistem setengah kendaraan motor dengan penggunaan sistem suspensi asli maupun modifikasi, untuk input bump, respon kendaraan dan penumpang mencapai steady state kurang dari 2 detik dan 5 detik, sedangkan untuk input sinusoidal responnya mencapai steady state kurang dari 2 detik dan 3 detik. Penggunaan suspensi asli maupun modifikasi menghasilkan nilai perpindahan RMS yang meningkat mulai kecepatan 10 km/jam hingga 20 km/jam, kemudian mulai menurun saat kecepatan 40 km/jam hingga 80 km/jam. Apabila ditinjau dengan standar ISO 2631, penggunaan suspensi modifikasi menghasilkan kenyamanan yang sedikit lebih baik dibanding dengan suspensi asli pada semua kecepatan.