Prima: Journal of Community Empowering and Services (Dec 2020)
Sinkronisasi Estrus Sapi Peranakan Ongole di Kelompok Tani Sri Mulyo
Abstract
Kelompok Tani Sri Mulyo merupakan kelompok peternak sapi Peranakan Ongole (PO) yang menghadapi kendala peningkatan angka kebuntingan. Permasalahan yang dihadapi adalah kejadian estrus / birahi tenang sehingga penentuan waktu Inseminasi Buatan (IB) tidak tepat dan kemudian berakibat pada kegagalan kebuntingan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan mengaplikasikan metode sinkronisasi estrus (SE) agar tampilan estrus mudah diamati melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Informasi dan kesepakatan tentang program SE disosialisasikan pada tahap pertama, dilanjutkan dengan pelaksanaan di lapangan. Sebanyak 20 ekor sapi PO digunakan dalam program ini dan dari hasil pemeriksaan organ reproduksi diperoleh sebanyak 12 ekor sapi layak untuk disinkronisasi estrus. Hormon yang digunakan dalam program SE ini adalah PGF2α dengan metode dua kali injeksi. Hasil SE didapatkan 10 ekor sapi teramati estrus, sedangkan 2 ekor terlewatkan pengamatannya. Inseminasi dengan semen beku kemudian dilakukan dan dievaluasi keberhasilannya setelah 21 dan 60 hari. Sebanyak 6 ekor tidak menunjukkan tanda-tanda estrus pada hari ke 21 setelah IB, dan 4 ekor dinyatakan bunting setelah evaluasi dengan palpasi rektal pada hari ke 60. Selanjutnya, kelahiran pedet didapatkan sebanyak 4 ekor. Berdasar hasil program SE dapat disimpulkan bahwa penggunaan program SE dapat meningkatkan jumlah sapi betina bunting di Kelompok Tani Sri Mulyo.
Keywords