Sari Pediatri (Oct 2018)

Hubungan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun dengan Kelainan Jantung Bawaan Biru di RSUD Dr Soetomo Surabaya

  • Ayu Pisita Wulandari,
  • Teddy Ontoseno,
  • Pirlina Umiastuti

DOI
https://doi.org/10.14238/sp20.2.2018.65-9
Journal volume & issue
Vol. 20, no. 2
pp. 65 – 9

Abstract

Read online

Latar belakang. Kelainan jantung bawaan biru adalah tipe umum dari kelainan jantung bawaan yang salah satunya disebabkan oleh faktor status gizi. Malnutrisi pada anak dengan kelainan jantung bawaan biru dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan. Untuk menganalisis hubungan status gizi dengan kelainan jantung bawaan biru. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan observatif cross-sectional. Berat badan, usia, dan jenis kelamin diambil sebagai variabel penelitian. Status gizi dihitung dengan menggunakan metode z-skor dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu malnutrisi dan gizi baik. Hasil. Prevalensi kelainan jantung bawaan biru pada anak perempuan adalah 28 anak dan pada anak laki-laki adalah 16 anak. Angka kejadian terbanyak adalah pada anak usia 21-24 bulan. Tetralogi Fallot adalah tipe yang kelainan jantung bawaan biru terbanyak (68,2% dari total kelainan jantung bawaan biru). Pasien kelainan jantung bawaan biru dengan malnutrisi 63,6% dan gizi baik 36,4%. Dengan uji Chi-square diperoleh hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,007) dan hubungan ini pada α=0,05 adalah lemah karena koefisien korelasinya sebesar 0,313. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang lemah antara status gizi dengan kelainan jantung bawaan biru pada anak usia 2-5 tahun.

Keywords