Sari Pediatri (Nov 2016)
Pengaruh Pemberian Madu pada Diare Akut
Abstract
Latar belakang. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, tahun 2003 angka kesakitan diare meningkat menjadi 374 per 1.000 penduduk dan episode pada balita 1,08 kali per tahun, meningkat dibandingkan tahun 1996. Hasil studi laboratorium dan uji klinis, madu murni memiliki aktivitas bakterisidal yang dapat melawan beberapa organisme enteropathogenic. Tujuan. Menilai dan membuktikan bahwa pemberian madu pada pasien diare akut akan mengurangi frekuensi diare, lama rawat, dan meningkatkan berat badan Metode. Randomized controlled trial tersamar tunggal pada 70 subyek diare akut dengan diare ringan sedang, yang dibagi menjadi 2 kelompok: kelompok suplementasi madu dan kontrol. Hasil. Perbedaan frekuensi diare antara 2 kelompok terjadi pada hari ke-2 (IK95% -2,87;-0,22), hari ke-4 (IK95% -1,52;-0,08) dan hari ke-5 (IK95% -0,99;-0,04), p<0,05. Rerata lama rawat diare cair akut pada kelompok suplementasi madu 59,46 jam (±3,89), kelompok kontrol 71,20 jam (±3,89) dengan nilai p=0,036 (IK95% -22,71;-0,77). Perawatan hari ke 3 kelompok suplementasi madu mengalami kesembuhan 50%, kelompok kontrol 25%. Proporsi kenaikan berat badan pada kelompok suplementasi 82,9% sedangkan kelompok kontrol 80% dengan nilai p=0,947. Kesimpulan. Pemberian madu terbukti menurunkan frekuensi diare pada hari ke 2, 4, dan 5, memperpendek lama perawatan serta kesembuhan 50% yang terjadi di hari ke-3.Tidak terdapat perbedaan kenaikan berat badan pada kedua kelompok.
Keywords