Cakradonya Dental Journal (Feb 2020)

SINDROMA BRUGADA DAN PENATALAKSANAANYA PADA LANSIA (Laporan Kasus)

  • Azhari Gani,
  • Munifah Abdat

DOI
https://doi.org/10.24815/cdj.v12i1.17094
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 69 – 74

Abstract

Read online

Sindroma Brugada ditandai dengan elevasi segmen ST di sadapan prekordial kanan EKG, yang dikaitkan dengan resiko tinggi sudden cardiac death. Sindroma ini lebih banyak dialami oleh laki-laki usia muda atau dewasa yang sehat. Penderita dapat mengalami gejala seperti pingsan, palpitasi, kematian mendadak akibat jantung, dan dapat pula tanpa gejala sebelumnya (spontan). Jika pasien mengalami masalah gigi maka perawatan gigi pada pasien dengan penyakit saluran jantung sulit karena adanya potensi risiko kejadian yang mengancam jiwa. Dilaporkan satu kasus seorang laki-laki 75 tahun dengan keluhan pingsan 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien merasa tidak enak badan, jantung berdebar-debar dan tidak sadarkan diri. Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Sedangkan hasil pemeriksaan EKG ditemukan gambaran coved pada sadapan prekordial kanan ( V1,V2 dan V3 ). Hasil laboratorium dalam batas normal. Pasien tidak mempunyai riwayat sinkop, jantung berdebar dan nyeri dada sebelumnya. Pasien didiagnosa dengan Sindroma Brugada tipe 1 dan diterapi dengan Bisoprolol 1 x 2,5 mg dan Aspilet 1 x 80 mg. Pasien kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta untuk dilakukan Electrophisiology Study dan direncanakan untuk pemasangan ICD.