Kodifikasia (Dec 2020)

SIMBOL DAKWAH KULTURAL WALI SONGO DALAM KITAB TARIKH AL-AULIYA’ KARYA KH. BISRI MUSTHOFA DAN KONTEKTUALISASINYA DALAM AKTIVITAS DAKWAH SAAT INI

  • Fata Asyrofi Yahya

DOI
https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v14i2.2106
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 2
pp. 213 – 234

Abstract

Read online

Di antara permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah adanya aktivitas dakwah di Indonesia yang berisi provokasi dan juga ujaran kebencian yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok tertentu yang tidak jarang akhirnya menjadikan konflik internal diantara umat Islam sendiri. Maka dari itu dalam penelitian ini akan diungkapkan tentang strategi dakwah kultural walisongo di Nusantara yang terbukti efektif dalam penyebaran Islam di Nusantara. Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah kitab Tarikh Al-Auliya’ karya KH. Bisri Musthofa dan fokus membahas tentang strategi dakwah kultural walisongo dalam perspektif teori interaksionalisme simbolik. Terdapat dua rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini; pertama, apa saja simbol dakwah kultural walisongo dalam kitab Tarikh Al-Auliya’?. Kedua, bagaimana kontekstualisasi simbol dakwah kultural walisongo dalam kitab Tarikh Al-Auliya’ dalam aktivitas dakwah saat ini?. Dari kedua rumusan masalah tersebut maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu, pertama, simbol dakwah kultural walisongo dalam kitab Tarikh Al-Auliya’ adalah simbol pernikahan dan simbol pesantren. Sedangkan kontekstualisasi simbol dakwah tersebut saat ini masih relevan digunakan dalam aktifitas berdakwah, terbukti dengan adanya perkawinan endogamous antara keluarga kyai yang bisa dijumpai di berbagai pesantren saat ini. Sedangkan simbol pesantren juga sampai saat ini relevan digunakan sebagai strategi dakwah kultural, dimana terbukti semakin berkembangnya lembaga pesantren di Indonesia dengan berbagai bentuknya. [The problem underlying this research is the existence of da'wah activities in Indonesia, which contain provocation and hate speech aimed at a certain person or group. It often ends up causing internal conflict among Muslims. Therefore, this research reveals the walisongo cultural da'wah strategy in Nusantara, which has proven effective in Islam's spread. In this study, the research object is the book of Tarikh Al-Auliya' written by Bisri Musthofa. It focuses on discussing walisongo cultural da'wah strategies from the perspective of symbolic interactionalism theory. There are two research questions in this study. First, what are the walisongo cultural da'wah symbols in Tarikh Al-Auliya' book? Second, how is the contextualization of the walisongo cultural da'wah symbol in Tarikh Al-Auliya' book in current preaching activities? From the research problems, formulations, the conclusions are drawn as follows. First, the symbol of the walisongo cultural da'wah in Tarikh Al-Auliya' book symbolizes marriage and a symbol of pesantren. Moreover, the da'wah symbol contextualization is currently still relevant for use in preaching activities, as evidenced by the existence of endogamous marriages between kyai families that can be found in various pesantren today. Meanwhile, pesantren's symbol is also relevant to be used as a cultural da'wah strategy, which is evident in the growing development of pesantren in Indonesia in various forms.]

Keywords