Jurnal Pensil (May 2021)
INVESTIGASI KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS STUDI KASUS KABUPATEN MADIUN
Abstract
Secara geografis, meskipun letak Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, tapi juga rawan terhadap potensi bencana alam, terutama bencana tanah longsor. Hal ini disebabkan banyakanya pegunungan dan gunung di Indonesia, termasuk Kabupaten Madiun yang memiliki Gunung Wilis. Kabupaten Madiun merupakan daerah yang terkena dampak dari bencana tanah longsor. Sehingga, paper ini bertujuan untuk menginvestigasi Kawasan Rawan Bencana (KRB) tanah longsor di Kabupaten Madiun dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari SRTM USGS, data BMKG, Google Earth, dan data BPS Kabupaten Madiun yang diolah menggunakan software ArcGis 10.7 dengan metode Analysis Union Overlay berdasarkan pembobotan pada peta parameter bencana tanah longsor. Data yang diolah menghasilkan peta kepadatan penduduk, geologi, curah hujan, kemiringan lereng, dan peta KRB Tanah Longsor Kabupaten Madiun. Peta KRB Tanah Longsor menunjukkan bahwa Kabupaten Madiun memiliki kerawanan yang relatif rendah (aman) terhadap tanah longsor. Daerah di Kabupaten Madiun yang berpotensi mengalami tanah longsor adalah sebelah barat Kabupaten Madiun yaitu kecamatan Pilangkenceng, Balerejo, Jiwan, dan sebagain Kecamatan Kebonsari dan Dolopo dengan luas sebesar 192.07 km2 untuk kerawanan tinggi dan 1.39 km2 untuk kerawanan sangat tinggi. Hal ini karena kecamatan-kecamatan tersebut memiliki curah hujan yang ekstrem dengan intensitas diatas 150 mm dan kepadatan penduduk yang relatif padat hingga sangat padat. Peta KRB Tanah Longsor Kabupaten Madiun dapat menjadi sumber referensi bagi warga setempat dan khalayak umum untuk mengetahui titik rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Madiun sehingga dapat mempersiapkan mitigasi bencana tanah longsor untuk meminimalisir dampak dan kerugian yang terjadi.
Keywords