Majalah Kedokteran Bandung (Jun 2018)

Pengaruh Faktor Risiko terhadap Waktu Timbulnya Efek Samping Kanamisin pada Tuberkulosis Resistan Obat

  • Martha Ratna Wati,
  • Reviono Reviono,
  • Wachid Putranto,
  • Yusup Subagio Sutanto,
  • Harsini Harsini

DOI
https://doi.org/10.15395/mkb.v50n2.1297
Journal volume & issue
Vol. 50, no. 2
pp. 86 – 92

Abstract

Read online

Kanamisin adalah obat untuk terapi tuberkulosis resistan obat (TB RO) yang menimbulkan efek samping gangguan pendengaran, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan elektrolit terutama hipokalemia. Penelitian bertujuan menilai kesintasan waktu timbulnya efek samping dan pengaruh faktor risiko usia, riwayat terapi streptomisin serta berat badan terhadap efek samping akibat pemberian kanamisin pasien TB RO. Penelitian kohort retrospektif dari data rekam medis pasien TB RO dari Januari 2011 sampai April 2017 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Analisis pengaruh faktor risiko terhadap efek samping menggunakan uji cox regression. Dari 238 pasien didapatkan gangguan pendengaran 143 pasien, gangguan fungsi ginjal 147 pasien, dan hipokalemia 169 pasien. Usia lebih dari 40 tahun hazard ratio (HR) 2,419 (IK: 95%; 1,716–3,409; p= 0,000) dan jenis kelamin perempuan HR: 1,549 (IK: 95%; 1,089–2,202; p= 0,015) berisiko terjadi gangguan pendengaran. Usia lebih dari 40 tahun HR: 1,892 (IK: 95%; 1,353–2,646; p= 0,000) dan jenis kelamin perempuan HR: 1,667 (IK: 95%; 1,179–2,357; p= 0,004) berisiko terjadi gangguan fungsi ginjal. Riwayat streptomisin sebelumnya dan indeks massa tubuh (IMT) tidak berisiko timbul efek samping akibat pemberian kanamisin. Pengawasan ketat timbulnya efek samping gangguan pendengaran dan gangguan fungsi ginjal pasien usia lebih dari 40 tahun dan perempuan pada pengobatan TB RO. Kata kunci: Efek samping, gangguan fungsi ginjal, gangguan pendengaran, kanamisin, TB resistan obat

Keywords