Afeksi (Apr 2023)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MASA DEPAN PEKERJAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DI KENAGARIAN SUNGAI BETUNG KABUPATEN SIJUNJUNG

  • Zuwirda Zuwirda,
  • Adiya Warman,
  • Fadil Maiseptian

DOI
https://doi.org/10.35672/afeksi.v4i2.88
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 162 – 167

Abstract

Read online

Idealnya remaja harapan bangsa memiliki ilmu pengetahuan dan pekerjaan, tapi kenyataannya banyak dari mereka yang belum memiliki pekerjaan dan masih banyak yang hanya berhuru- hara bersama teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman, penilaian, dan tindakan masyarakat terhadap masa depan pekerjaan remaja putus sekolah di Kenagarian Sungai Betung. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan jenis deskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang terjadi di lapangan apa adanya. Sumber data yaitu masyarakat yang berusia 40-50 tahun. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, sabjek penelitian ini berjumlah 13 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang masa depan pekerjaan remaja putus sekolah, yaitu: (a) sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa pendidikan dan pekerjaan itu penting; (b) sebagaian kecil berpendapat akan sulit bagi remaja untuk memperoleh pekerjaan yang baik dan memadai. (2) Penilaian masyarakat tentang masa depan pekerjaan remaja putus sekolah, yaitu: (a) pada umumnya masyarakat menilai bahwa tidak baik bagi remaja jika tidak berpendidikan dan memiliki keterampilan; (b) akan menyulitkan bagi remaja putus sekolah untuk mendapatkan pekerjaan. (3) Tindakan masyarakat tentang masa depan pekerjaan remaja putus sekolah, yaitu: (a) masyarakat membawa anak remajanya untuk ikut membantu bertani; (b) ikut mengurus dagangan orang tuanya yang memilki dagangan; (c) menyuruh remajanya untuk membuka usaha dengan modal yang telah disediakan; (d) masyarakat yang berperan sebagai Niniak Mamak, Tungku Tigo Sajarangan, Alim Ulama, dan Wali Nagari sering mengikut sertakan remaja putus sekolah untuk ikut kegiatan Kenagarian sesuai kemampuannya.

Keywords