Jurnal Teknik Hidraulik (Nov 2023)

STUDY ON FLOOD CONTROL OF THE CILEUWIBANGKE RIVER DUE TO RESIDENTIAL AREA DEVELOPMENT IN BOGOR CITY, WEST JAVA

  • Doddi Yudianto,
  • Finna Fitriana,
  • Albert Wicaksono,
  • Theo Senjaya

DOI
https://doi.org/10.32679/jth.v14i2.741
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 2
pp. 119 – 129

Abstract

Read online

ABSTRACT Bogor City, renowned for its high rainfall value, has experienced rapid economic growth, leading to a substantial surge in population. This, in turn, has prompted extensive development, disrupting land use in the urban area. Consequently, effective area planning incorporating an adequate drainage system is imperative to mitigate flooding. The Cileuwibangke River, located south of Bogor City, traverses a residential area earmarked for conversion into commercial and industrial zones. Therefore, evaluating the floodwater level of the Cileuwibangke River is crucial, both in its existing state and post-construction. This study utilized daily data from the Gadog Rainfall Station and hourly data from the GPM satellite spanning from 2001 to 2020 for rainfall analysis. It revealed that several rain events exceeded the 2, 5, and 10-year return periods. Rainfall-runoff analysis showed that changes in land use resulted in a 35-36% increase in peak flood discharge and a 22-28% increase in runoff volume compared to the existing condition. The findings indicated that the normalization of the river section on the residential area side did not significantly lower the floodwater level, attributed to three broad-dimension culverts. Moreover, strengthening the river's bottom and banks is essential due to the observed hydraulic jump indication. Upstream riverbed protection can be achieved with a 35 m stretch of rock material. Keywords: Bogor City, Cileuwibangke River, HEC-HMS, HEC-RAS, and Urban Flood ABSTRAK Kota Bogor, dikenal dengan curah hujannya yang tinggi, mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat. Hal ini memicu pembangunan besar-besaran yang mengubah fungsi lahan di kawasan perkotaan. Oleh karena itu, perencanaan kawasan dengan sistem drainase yang memadai diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir. Sungai Cileuwibangke, yang terletak di selatan Kota Bogor, mengalir melalui kawasan pemukiman yang akan dikembangkan menjadi kawasan komersial dan industri. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi tinggi muka air banjir Sungai Cileuwibangke baik pada kondisi eksisting maupun setelah konstruksi. Studi ini menggunakan data harian Pos Hujan Gadog dan data jam-jaman satelit GPM dari tahun 2001 hingga 2020 untuk melakukan analisis curah hujan. Ditemukan bahwa beberapa kejadian hujan memiliki nilai lebih besar dari hujan rencana periode ulang 2, 5, dan 10 tahun. Berdasarkan analisis curah hujan-limpasan yang dilakukan, diketahui bahwa alih fungsi lahan mengakibatkan peningkatan debit banjir puncak dan volume limpasan masing-masing sebesar 35-36% dan 22-28% dibandingkan dengan kondisi eksisting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa normalisasi ruas sungai di sisi pemukiman tidak menurunkan debit banjir secara signifikan, dikarenakan adanya tiga gorong-gorong berdimensi lebar pada kawasan tersebut. Selain itu, perlu dilakukan perkuatan dasar sungai dan bantaran sungai dikarenakan adanya indikasi loncatan hidraulik. Perlindungan dasar sungai dapat dilakukan di hulu dengan menggunakan material batuan sepanjang 35 m. Keywords: Banjir Perkotaan, HEC-HMS, HEC-RAS, Kota Bogor, dan Sungai Cileuwibangke