Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (Sep 2022)

Psychological Well-Being and Student Academic Burnout

  • Henny Indreswari,
  • Devy Probowati,
  • Indriyana Rachmawati

DOI
https://doi.org/10.17977/um001v7i32022p138-149
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3
pp. 138 – 149

Abstract

Read online

Abstract: Psychological well-being is an important aspect for students that needs to be considered in the current situation, which in fact many are faced with academic burnout. This research was conducted with the aim of knowing the relationship between psychological well-being and student academic burnout. The research design used is correlation, with a research sample of 180 students. The sampling technique used is proportional random sampling. Collecting data using psychological well-being scale and academic burnout scale. The data analysis technique used is Pearson's product moment. The results showed that psychological well-being has a negative relationship with academic burnout. This means that the higher the psychological well-being of students, the lower their academic burnout. These findings can be used as a basis for universities to provide mental health services needed by students and lecturers needed to assist students in providing guidance and counseling services. Abstrak: Kesejahteraan psikologis merupakan salah satu aspek penting bagi mahasiswa yang perlu diperhatikan ketika mereka menghadapi situasi yang kurang menguntungkan, salah satunya kejenuhan akademik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dengan kejenuhan akademik mahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan korelasi, dengan sampel penelitian sebanyak 180 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kesejahteraan psikologis dan skala kejenuhan akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis memiliki hubungan negatif dengan kejenuhan akademik. Artinya semakin tinggi kesejahteraan psikologis mahasiswa, maka semakin rendah kejenuhan akademiknya. Temuan ini dapat menjadi pijakan bagi perguruan tinggi untuk memberikan layanan kesehatan mental yang dibutuhkan mahasiswa dan dosen konselor yang dibutuhkan untuk membantu mahasiswa dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.

Keywords