NERS Jurnal Keperawatan (Apr 2016)

PENGALAMAN PASIEN HIPERTENSI PRIMER SUKU MINANG YANG MENJALANI PERAWATAN DI RUMAH

  • Rina -,
  • Setiawan -,
  • Cholina Trisna Siregar

DOI
https://doi.org/10.25077/njk.12.1.48-66.2016
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 48 – 66

Abstract

Read online

Abstract Primary hypertension if not controlled properly at home will develop into secondary hypertension which may cause damage to the target organ. Primary hypertension is often called the "Silent Killer" because it has no early symptoms, patients often do not realize it and did not check into the health service thus increasing the incidence of hypertension, in general, increased prevalence of primary hypertension in West Sumatra province in which the majority of tribes Minang community. This study aims to dig deeper primary hypertension patients experience Minang tribe undergoing treatment at home. This type of research is descriptive phenomenology. The method used in this study using Colaizzi consisting of 7 steps. The number of participants in this study were 15 participants. Results of this study discusses the primary hypertension patients experience Minang tribe who undergo treatment at home. This study revealed six themes, namely; (1) Knowledge and understanding of hypertension, (2) Habit lived, the daily routine in the control of blood pressure at home, (3) feelings and beliefs on health, (4) barriers in controlling blood pressure at home, (5) external support in the control of blood pressure at home, and (6) reliance on the use of alternative therapies (naturally). Suggestions for patients with primary hypertension walking is a great exercise. This can be done each day, special training is not important, the important thing is regular exercise, regular physical activity can lower blood pressure by 5 to 10 mmHg. Keywords : Hypertension Primer, Minang Tribe, control of blood pressure at home. Abstrak Hipertensi primer jika tidak dikendalikan dengan baik di rumah akan berkembang menjadi hipertensi sekunder yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ target. Hipertensi primer sering disebut “Silent Killer” karena tidak memiliki gejala awal, pasien sering tidak menyadarinya dan tidak memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sehingga meningkatkan angka kejadian hipertensi, pada umumnya prevalensi hipertensi primer meningkat di Provinsi Sumatera Barat pada masyarakat yang mayoritas bersuku Minang. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengalaman pasien hipertensi primer suku Minang yang menjalani perawatan di rumah. jenis penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Colaizzi yang terdiri dari 7 langkah. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 15 partisipan. Hasil penelitian ini membahas tentang pengalaman pasien hipertensi primer suku Minang yang menjalani perawatan di rumah. Penelitian ini mengungkapkan enam tema yaitu; (1) Pengetahuan dan pemahaman tentang hipertensi, (2) Kebiasaan yang dijalani, rutinitas sehari-hari dalam pengendalian tekanan darah di rumah, (3) Perasaan dan keyakinan terhadap kesehatan, (4) Hambatan dalam pengendalian tekanan darah di rumah, (5) Dukungan eksternal dalam pengendalian tekanan darah di rumah dan (6) Kepercayaan terhadap penggunaan terapi alternatif (alami). Saran bagi penderita hipertensi primer berjalan adalah latihan yang bagus. Hal ini dapat dilakukan setiap hari, latihan khusus tidak penting, yang terpenting adalah olahraga secara teratur, aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dengan 5 sampai 10 mmHg. Kata Kunci : Hipertensi Primer, Suku Minang, Pengendalian tekanan darah di rumah