Sari Pediatri (Dec 2016)
Pola Keterlambatan Perkembangan Balita di daerah Pedesaan dan Perkotaan Bandung, serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Abstract
Periode lima tahun pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran perkembangan balita di daerah pedesaan dan perkotaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tempat penelitian dipilih secara purposive di 4 wilayah puskesmas (2 perkotaan dan 2 pedesaan), Kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan subjek penelitian anak balita yang sehat dan kooperatif pada saat pemeriksaan, serta orang tua menyetujui ikut dalam penelitian. Subjek dibagi atas 2 kelompok umur perkembangan (< 2 th, dan 2-5 th), dipilih secara stratified random sampling dengan alokasi sampel ditentukan secara proporsional. Tes perkembangan dilakukan oleh 3 dokter dengan menggunakan metode Munchener yang telah dimodifikasi dengan klasifikasi hasil tes normal dan ada keterlambatan perkembangan. Lima aspek perkembangan yang dinilai yaitu motorik kasar, motorik halus, persepsi, vokalisasi/pengertian bahasa, dan sosial. Selama periode penelitian sebanyak 498 balita memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 227 (46%) laki-laki dan 271 (54%) perempuan. Balita yang mengalami keterlambatan perkembangan di daerah pedesaan sebesar 30% dan di perkotaan 19%, perbedaan ini secara statistik bermakna (p=0,012). Di daerah pedesaan pola keterlambatan perkembangan secara urutan dari yang paling banyak adalah aspek vokalisasi/pengertian bicara (66%), persepsi (38%), motorik halus (35%), motorik kasar (35%) dan sosial (1%). Sedangkan di daerah perkotaan adalah vokalisasi/ pengertian bahasa (58%), motorik halus (38%), persepsi (36%), motorik kasar (26%) dan sosial (12%). Faktorfaktor yang berhubungan dengan status perkembangan adalah umur anak, pendidikan ibu, penghasilan keluarga dan tempat tinggal. Perlu dilakukan upaya untuk menanggulangi keterlambatan perkembangan balita di daerah pedesaan maupun di perkotaan terutama pada kelompok umur di bawah 2 tahun.
Keywords