Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) (Jan 2019)
APLIKASI METODE CAWAN NUTRISI MENGGUNAKAN KOMBINASI JARAK PAGAR DAN LAMTORO GUNG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN KEDELAI DALAM KONDISI ENDEMIS Sclerotium rolfsii Sacc. DAN STRESS MANGAN (Mn)
Abstract
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit dan Screen House Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1) Jumlah mikoriza per 100 gram tanah; 2) Persentase serangan patogen Sclerotium rolfsii; 3) Persentase gejala keracunan Mangan (Mn); dan 6) Pertumbuhan tanaman kedelai. Jenis mikoriza yang ditemukan yaitu Glomus sp. Perlakuan tumpangsari jarak pagar dan lamtoro gung menunjukkan hasil penambahan jumlah mikoriza yang signifikan dibandingkan dengan tanpa tanaman jarak pagar dan lamtoro gung. Aplikasi mikoriza mampu menekan serangan patogen S. rolfsii dengan persentase kematian yang sangat rendah. Kombinasi jarak pagar, lamtoro gung,dan mikoriza mampu menurunkan gejala keracunan akibat pencemaran unsur logam Mangan (Mn). Gejala keracunan terendah terdapat pada perlakuan P6 (J3L2) yaitu 3 tanaman jarak pagar dan 2 tanaman lamtoro gung, dan perlakuan P9 (J3L3) yaitu 3 tanaman jarak pagar dan 3 tanaman lamtoro gung dengan persentase gejala keracunan sebesar 4,76%. Perlakuan P0 (J0L0) yaitu tanpa tanaman jarak pagar dan lamtoro gung menunjukkan hasil gejala keracunan paling tinggi dengan persentase keracunan Mn sebesar 89,68%. Pertumbuhan tanaman kedelai paling rendah ditunjukkan pada perlakuan P0 (J0L0) yaitu tanpa tanaman jarak pagar dan lamtoro gung dibandingkan dengan perlakuan lainnya yang ditanam bersama dengan jarakpagar dan lamtoro gung.