Edutech (Oct 2016)

COMMUNICATION MODEL IN SOCIALIZING OF URBAN FARMING “KAMPUNG BERKEBUN” INNOVATION PROGRAM IN BANDUNG CITY (MODEL KOMUNIKASI DALAM MEMASYARAKATKAN PROGRAM INOVASI URBAN FARMING “KAMPUNG BERKEBUN” DI KOTA BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT)

  • Henny Sri Mulyani R,
  • Asep Suryana,
  • Dadang Sugiana

DOI
https://doi.org/10.17509/edutech.v15i3.4133
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 3
pp. 244 – 264

Abstract

Read online

An innovation promoted by the government of the city of Bandung in 2014 that urban gardening activities by utilizing their yards, vacant land, alley, dak and the other, better known as Urban Farming. This activity was intended for residents of the city of Bandung with the hope of meeting the food needs of the household and supporting urban green open space. The purpose of this study was to determine the model of communication used by the Department of Agriculture and Food Security in the dissemination of innovation Urban Farming "Kampung Berkebun" in Bandung. This was accomplished through qualitative description methods of data collection and analysis using some observations, personal interviews and textual analysis. The results showed that the program of promoting Urban Farming "Kampung Berkebun" consists of two activities, namely the first event, to be disseminated to the subdistrict and village heads as the city of Bandung which is held at the Department of Agriculture and Food Security in Bandung, and the second activity is to provide training to the residents in the village location. Bandung has 34 districts and 151 villages. Training was conducted at each site include a village with a maximum of 50 people of the village residents. Deployment of innovative communication model Urban Farming "Kampung Berkebun" in the form of a model that is both mechanistic and interactional namely communication model David K Berlo (1960) and Schramm communication model (1954). Sebuah inovasi dimasyarakatkan oleh pemerintahan Kota Bandung mulai tahun 2014 yaitu kegiatan berkebun diperkotaan dengan memanfaatkan lahan pekarangan, lahan tidur, gang, dak dan yang lainnya lebih dikenal dengan sebutan Urban Farming. Kegiatan ini diperuntukan bagi warga Kota Bandung dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam skala rumah tangga dan menunjang ruang terbuka hijau perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi yang digunakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam memasyarakatkan inovasi Urban Farming “Kampung Berkebun” di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program memasyarakatkan Urban Farming “Kampung Berkebun” terdiri dari dua kegiatan, yakni kegiatan pertama, dilakukan sosialisasi terhadap para camat dan lurah se Kota Bandung yang dilaksanakan di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung dan kegiatan kedua adalah memberikan pelatihan teradap warga di lokasi kelurahan. Kota Bandung memiliki 34 kecamatan dan 151 kelurahan. Pelatihan dilaksanakan disetiap lokasi kelurahan dengan menyertakan maksimal 50 orang warga kelurahan tersebut. Model komunikasi penyebaran inovasi Urban Farming “Kampung Berkebun” berupa model yang bersifat mekanistis dan interaksional yaitu model komunikasi David K Berlo (1960) dan model komunikasi Schramm (1954).

Keywords