Sari Pediatri (Dec 2016)
Pendekatan Klinis Berbagai Kasus Neurologi Anak yang Membutuhkan Pemeriksan Pencitraan
Abstract
Kelainan saraf pada bayi dan anak relatif sering ditemukan, hampir 20 – 30% pasien rawat inap maupun rawat jalan merupakan kasus neurologis.1 Pada umumnya anak dibawa oleh orang tua berobat akibat gangguan fungsional yang dialaminya, gangguan perkembangan, gangguan kesadaran, kelumpuhan ekstremitas, kelumpuhan saraf otak, kejang dan lain-lain. Anamnesis terarah tentang riwayat penyakit, perkembangan, pemeriksaan fisis pediatrik, pemeriksaan neurologik yang teliti akan sangat membantu menentukan diagnosis fungsional, gangguan anatomik, dan perkiraan etiologik kelainan saraf yang dihadapi.1 Untuk menegakkan diagnosis pasti diperlukan pemeriksaan penunjang paling sederhana sampai yang paling canggih, seperti transiluminasi kepala, pemeriksaan darah tepi, cairan serebrospinalis, elektroneurofisiologi (elektroensefalografi, potensial cetusan, dan elektromiografi), pemeriksaan pencitraan, patologi anatomi dan lain-lainnya.
Keywords