Sari Pediatri (Nov 2016)

Gambaran Fungsi Kognitif HIV Anak yang Telah Memperoleh Terapi Antiretrovirus

  • Herlina Herlina,
  • Nia Kurniati,
  • Titis Prawitasari,
  • Soedjatmiko Soedjatmiko,
  • Sri Rezeki Hadinegoro,
  • Irawan Mangunatmadja,
  • Darmawan B. Setyanto

DOI
https://doi.org/10.14238/sp18.2.2016.100-5
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 2
pp. 100 – 5

Abstract

Read online

Latar belakang. Pasien HIV anak berisiko tinggi mengalami gangguan neurokognitif akibat keterlibatan sistem saraf pusat (SSP). Pemberian antiretrovirus (ARV menurunkan viral load di SSP sehingga mencegah penurunan fungsi kognitif. Tujuan. Memberikan gambaran fungsi kognitif pasien HIV anak dalam terapi ARV. Metode. Studi potong lintang dilakukan terhadap pasien HIV anak berusia 5-15 tahun. Penilaian kognitif dilakukan dengan instrumen Wechsler intelligence scale for children IV (WISC IV) dilanjutkan dengan pemeriksaan elektroensefalografi untuk membuktikan kerusakan akibat keterlibatan SSP pada infeksi HIV. Hasil. Sembilan puluh pasien HIV anak (median usia 9 tahun) telah memperoleh ARV selama 1-124 bulan dengan median 69 bulan. Hasil rerata verbal, performance, dan full-scale IQ (FSIQ) berturut-turut adalah 88,66 (SB 15,69), 85,30 (SB 15,35), dan 85,73 (SB 15,61). Dua puluh tiga (25,6%) subjek memiliki verbal IQ abnormal, 34 (37,8%) performance scale abnormal, dan 32 (35,6%) FSIQ abnormal. Hasil EEG abnormal didapatkan pada 22 subjek (22,4%) dan tidak memiliki hubungan dengan stadium klinis, usia dan lama pemberian ARV, serta viral load. Stadium HIV menunjukkan hubungan bermakna dengan komponen verbal scale IQ dan FSIQ (p=0,042 dan p=0,044). Hasil IQ tidak memiliki hubungan dengan usia pemberian ARV, lama pemberian ARV, dan viral load. Kesimpulan. Pasien HIV anak yang telah mendapat terapi ARV selama 1-124 bulan memiliki rerata IQ abnormal pada verbal, performance, dan FSIQ meskipun jika dinyatakan dalam bentuk kategori, lebih dari 50% subjek memiliki IQ normal pada ketiga skala WISC.

Keywords