Agro Bali: Agricultural Journal (Mar 2024)

Respon Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau Akibat Pemberian Pupuk Hayati dan NPK

  • Intan Aningrum Rengga,
  • Yogi Sugito,
  • Sudiarso Sudiarso

DOI
https://doi.org/10.37637/ab.v7i1.1544
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 218 – 226

Abstract

Read online

Pemupukan berimbang selalu diupayakan oleh peneliti dan petani untuk meningkatkan hasil sawi. Penambahan dosis pupuk organik perlu disesuaikan dengan dosis pupuk anorganik yang sedang digunakan. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pada dosis pupuk organik dan anorganik berapakah dua jenis pupuk berinteraksi mempengaruhi pertumbuhan dan hasil sawi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2023. Lokasi penelitian di Kota Batu, Jawa Timur. Faktor I adalah dosis pupuk hayati biokomplek yang terdiri: B0 = tanpa biokomplek, B1 = 5 ton.ha-1, B2 = 10 ton.ha-1 dan B3 = 15 ton.ha-1. Faktor II adalah dosis pupuk NPK yang terdiri : N0 = tanpa NPK, N1 = 150 kg.ha-1, dan N2 = 300 kg.ha-1. Dua faktor tersebut disusun menggunakan RAK secara faktorial. Diulang sebanyak 3 kali. Semua data pengamatan dianalisis menggunakan uji F 5%. Apabila terdapat signifikansi nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut BNJ taraf 5%. Pupuk hayati biokomplek 15 ton.ha-1 berinteraksi dengan NPK 300 kg.ha-1 menunjukkan pertumbuhan, hasil dan kualitas tanaman sawi hijau tertinggi dibanding perlakuan lainnya. Sehingga penggunaan pupuk biokomplek dibawah 15 ton.ha-1 dan pupuk NPK dibawah 300 kg.ha-1 tetap efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi. Selain itu, penghematan biaya pengeluaran untuk dua jenis pupuk bisa dilakukan. Sehingga penggunaan pupuk biokomplek 5 ton.ha-1 dan 10 ton.ha-1 yang ditambahkan ke 150 kg.ha-1 sudah mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi hijau.

Keywords