Jurnal Vektor Penyakit (Jul 2017)
Status Resistensi Anopheles barbirostris Terhadap Permethrin 0,75% Desa Wawosangula, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
Abstract
The insecticide permethrin is a compound or class of Pyrethroids (sp) known as synthetic pyrethroids that works disrupt the nervous system. SP Group is widely used in the control of insect vectors for adults (space spraying and IRS) nets, bags or insectiside Treated Net (ITN) or Long Lasting insecticidal net (LLINs) and various formulations insectisides households. The survey aimed to find differences in the number of deaths of Anopheles barbirostris according permethrin dose and duration of contact. The method used was the susceptibility Test. Samples numbered 125 An. barbirostris mosquitoes which consists of 100 for the test group and 25 for the control group are derived from the same population. Samples obtained through the capture of mosquitoes in cages near the houses in the village Wawosangula Puriala, Konawe. The results showed vulnerability or susceptibility where death mosquitoes to test 100% at a dose of 0.75% permethrin. Although test results show the vulnerability and the test material can still be used but it is expected, in the spraying of field variation of dose and increase the duration of contact between mosquitoes with insecticide are made permethrin active, such as closing windows and doors shut to increase mortality malaria mosquitoes.Insektisida permethrin adalah senyawa atau insektisida dari golongan Piretroid (sp) yang dikenal sebagai synthetic pyretroid yang bekerja menganggu system syaraf. Golongan SP banyak digunakan dalam pengendalian vektor untuk serangga dewasa (space spraying dan IRS) kelambu celup atau Insectiside Treated Net (ITN) atau Long Lasting Insectisidal Net (LLINs) dan berbagai formulasi insketisida rumah tangga. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah kematian nyamuk Anopheles barbirostris menurut dosis permethrin dan lama kontak. Metode yang digunakan adalah The susceptibility Test. Sampel berjumlah 125 ekor nyamuk An. barbirostris yang terdiri dari 100 ekor nyamuk untuk kelompok uji dan 25 ekor nyamuk untuk kelompok kontrol yang berasal dari populasi yang sama. Sampel didapatkan melalui penangkapan nyamuk di kandang dekat rumah penduduk di Desa Wawosangula, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Hasil penelitian menunjukkan kerentanan atau susceptible dimana kematian nyamuk uji 100% untuk Permethrin dengan dosis 0,75%. Walaupun hasil pengujian menunjukkan kerentanan dan bahan uji masih dapat digunakan namun diharapkan, dalam penyemprotan di lapangan dilakukan variasi dosis dan meningkatkan lama kontak antara nyamuk dengan insektisida yang berbahan aktif permethrin, seperti menutup jendela dan pintu dengan rapat untuk meningkatkan kematian nyamuk.
Keywords