Dalton (Nov 2022)

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT NATRIUM DIKLOFENAK PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KOTA BANJARMASIN

  • Maulida Putri Andini,
  • Mardatun Nisa,
  • Mia Kamelia Citra,
  • Muhammad Rezki Rachman,
  • Rissa Oktavia,
  • Saidatun Nisa,
  • Sheila Nabila Afri,
  • Shinta Kumala Dewi,
  • Sita Razni,
  • Siti Salimah,
  • Rahmadani Rahmadani

DOI
https://doi.org/10.31602/dl.v5i2.8090
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 2
pp. 37 – 43

Abstract

Read online

Jamu asam urat merupakan alternatif pengobatan selain pengobatan konvensional untuk penyakit goat arthritis atau lebih familiar dengan nama asam urat di masyarakat. Selain harganya yang terjangkau, jamu yang merupakan obat tradisional dipercaya relatif lebih aman dibandingkan dengan obat sintetik sehingga seringkali menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mengatasi keluhan penyakitnya. Namun saat ini, demi mencapai hasil pengobatan yang lebih instan tanpa mempertimbangkan resikonya terhadap kesehatan, produsen jamu asam urat seringkali menambahkan bahan kimia obat (BKO) natrium diklofenak yang dapat membayakan bagi tubuh jika digunakan tanpa takaran maupun dosis yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahan kimia obat natrium diklofenak pada jamu asam urat yang beredar di Banjarmasin. Sampel jamu asam urat pada penelitian dibeli secara acak dari penjual jamu kemasan di Pasar Sudimampir. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan fase gerak etil asetat: n-heksana (7: 3), hasil analisis menunjukan sampel jamu asam urat negatif mengandung natrium diklofenak sebab memiliki selisih nilai Rf yang jauh berbeda dengan standar natrium diklofenak. Uji dilanjutkan secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometeri UV-Vis pada panjang gelombang 230 nm dengan variasi konsentrasi baku standar adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 ppm, diperoleh kadar natrium diklofenak yang sangat kecil pada sampel jamu asam yaitu sebesar 0,01218%.

Keywords