Jurnal Psikologi Perseptual (Aug 2020)

Makna Peruntungan Usaha dalam Simbol di Budaya Imlek bagi Masyarakat Etnis Tionghoa Surabaya

  • Puspita Puji Rahayu,
  • Priscilla Titis Indiarti

DOI
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i1.4980
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1

Abstract

Read online

Penggunaan warna merah dan kuning keemasan untuk perayaan Imlek Indonesia memang meriah. Perayaan ini sebagai momentum bagi masyarakat Tionghoa dalam melaksankan sembahyang pada leluhur dan berkumpul bersama keluarga. Warna merah setiap hiasan dan pakaian melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran, sedangkan warna kuning emas melambangkan keagungan atau kewibawaan dalam merayakan pergantian tahun. Masyarakat Tionghoa sangat menjaga kelestarian budaya sendiri sehingga sangat mudah dikenali. Terdapat pemaksanaan dari pelaksanaan budaya Cina melalui simbol-simbolnya, sebut saja jika mengacu pada kalender tradisional Cina ada istilah Tahun Kelinci, Ayam, Ular, Monyet, Tikus dan sebagainya. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa setiap hewan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Memahami fenomena ini, masyarakat Tionghoa akan dapat memperkirakan seperti apa bisnis kedepan dan perkiraan halangan yang akan datang. Sehingga, penulis mencermati pemaknaan peruntungan dalam simbol yang melekat budaya imlek masyarakat Tionghoa dan difokuskan di wilayah Surabaya. peneliti menggunakan penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Simpulan dalam penelitian ini adalah masyarakat Tionghoa Surabaya memiliki kepercayaan terhadap tradisi dan terdapat pemaknaan tradisi dimana masyarakat Tionghoa di Surabaya menjunjung tinggi kebiasaan leluhur dan adat istiadat yang telah diwariskan secara turun temurun.

Keywords