Jurnal Teknologi Pertanian Andalas (Sep 2020)
PENGARUH METODE PENGUMPANAN BAHAN TERHADAP PERFORMANSI MESIN PEMARUT SAGU (Metroxylon sagu Rottb.) TIPE SILINDER
Abstract
Proses pengolahan sagu baik secara tradisional maupun secara mekanis, satu-satunya metode yang digunakan untuk mengekstrak atau memisahkan pati dari ampas adalah dengan menggunakan air. Untuk maksud tersebut, sel-sel empulur harus dihancurkan terlebih dahulu agar pati yang terkandung di dalamnya dapat terekstrak pada saat proses ekstraksi. Pemarutan bertujuan untuk menghancurkan atau merusak struktur seluler empulur batang sagu sehingga butiran pati yang terdapat dalam sel dapat tersuspensi ke dalam air untuk kemudian dipisahkan dari ampas menggunakan saringan. Pada saat ini, mesin pemarut sagu yang banyak digunakan oleh para petani sagu di Papu dan Papua Barat adalah tipe silinder dengan metode pengumpanan bahan tegak lurus terhadap poros silinder. Namun, di beberapa daerah potongan-potongan empulur batang sagu diumpankan ke silinder searah dengan poros. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh metode pengumpanan bahan terhadap performansi mesin pemarut sagu tipe silinder. Pada penelitian ini diuji 4 arah metode pengumpanan bahan yaitu (1) parallel (0°), (2) membentuk sudut 45°, (3) sudut 67,5° dan (4) tegak lurus (90°) terhadap poros silinder. Performansi pemarutan dievaluasi dengan mengukur kapasitas pemarutan, rendemen pemarutan, rendemen pati dan kehilangan pati pada ampas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengumpanan bahan berpengaruh nyata terhadap performansi mesin pemarut sagu tipe silinder. Performansi tertinggi diperoleh pada metode pengumpanan bahan membentuk sudut 67,5°. Performansi mesin pemarut pada kondisi tersebut adalah (1) kapasitas pemarutan 1745kg/jam, (2) rendemen pemarutan 99,3% (3) rendemen pati 26,75% and (4) kehilangan pati pada ampas 16,0%.