JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan (Mar 2015)

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS BANK PEMBANGUNAN DAERAH

  • Himawan Arif Sutanto

DOI
https://doi.org/10.15294/jejak.v8i1.3851
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi Bank Pembanguna Daerah (BPD) di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 26 BPD yang tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Assosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) sampai akhir tahun 2013. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non parametrik dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) asumsi VRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia menunjukkan belum seluruhnya mencapai efisien dengan rata-rata tingkat efisiesni sebesar 93,2%. Sebanyak 12 Bank dari 26 BPD seluruh Indonesia telah mencapai efisiensi 100%. Sedangkan 14 BPD lainnya tidak efisien (< 100%) dalam menjalankan operasionalnya. Bank Jateng merupakan BPD yang memiliki tingkat efisiensi terendah yaitu 78,6%. Beban suku bunga merupakan penyebab dari sebagian besar BPD tidak efisien. Oleh karena itu BPD dapat melakukan langkah perbaikan efisiensi dengan meninjau kembali kebijakan suku bunga dan meningkatkan penyaluran kredit agar input yang dikeluarkan sesuai dengan outputnya dengan mengacu pada Bank Pembangunan Daerah yang telah mencapai efisien.This reaseach aims at analizing the efficiency rate of Bank Pembangunan Daerah (BPD) in Indonesia. The data are 26 BPDs listed in Financial Services Authority (OJK) and the Association of Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA). Non-paramretric approach, Data Envelopment Analysis (DEA) by having VRS assumption was applied. The result shows that all BPDs in Indonesia has not been efficient yet; its average efficiency is 93,2%. There are only 12 banks that has 100% efficiency. The rest of the banks are not efficient in operating the bank. As a matter of fact, Bank Jateng is one of BPDs which has the lowest efficiency, 78%. The interest burdens becomes the main factor that cause the inefficiency of BPDs, so that, they should review the policies of interests and increase lending. The above steps are for balancing the input and the output.EA),

Keywords