Jurnal Agrotek Tropika (May 2022)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) ABNORMAL AKIBAT TERSERANG PENYAKIT BERCAK DAUN SETELAH APLIKASI PEMUPUKAN DI MAIN-NURSERY

  • Kresna Shifa Usodri,
  • Bambang Utoyo,
  • Dimas Prakoswo Widiyani,
  • Jiyan Saputri

DOI
https://doi.org/10.23960/jat.v10i2.5444
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 203 – 209

Abstract

Read online

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pemulihan pertumbuhan pasca terserang penyakit bercak daun adalah dengan penerapan kombinasi pemupukan yang sesuai untuk mengoptimalkan laju tumbuh tanaman pasca serangan penyakit bercak daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh komposisi dan frekuensi pemupukan NPK dan KNO3 terbaik dalam mengoptimalkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terserang penyakit bercak daun di main-nursery. Penelitian dilaksanakan pada Juni sampai dengan November 2021 di Unit Usaha Pembibitan Kelapa Sawit Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah pupuk (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu NPK majemuk 5g ; KNO3 4% dan NPK 2,5 g ; dan KNO3 4% dan NPK 5 g yang dilakukan pada hari yang berbeda antara pupuk KNO3 dan NPK majemuk per polibag. Faktor ke dua adalah frekuensi (W) yang terdiri dari 2 taraf yaitu pemupukan 1 minggu sekali dan 2 minggu sekali. Pengamatan dilakukan pada variabel tinggi bibit, dimater bibit, tingkat kehijauan daun, jumlah pelepah dan luas anak daun. Data dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan KNO3 4% + NPK 5 g dengan frekuensi pemberian 1 minggul sekali menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan perlakuan lainnya pada seluruh variabel yang diamati.

Keywords