Amerta Nutrition (Dec 2023)

Praktik Responsive Feeding dan Hubungannya dengan Stunted Children and Obese/Overweight Mothers (SCOM) di Kota Semarang

  • Rachma Purwanti,
  • Ani Margawati,
  • Hartanti Sandi Wijayanti,
  • Ayu Rahadiyanti,
  • Dewi Marfu'ah Kurniawati

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i2SP.2023.184-192
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2SP
pp. 184 – 192

Abstract

Read online

Latar Belakang: Beban ganda masalah gizi dapat terjadi pada tingkat individu, rumah tangga maupun di masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan praktik responsive feeding dengan kejadian SCOM (Stunted Children and Obese/Overweight Mothers) sebagai salah satu bentuk beban ganda masalah gizi di tingkat rumah tangga. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain case control dilakukan di Kota Semarang selama bulan Mei – Oktober Tahun 2022. Subjek penelitian ini adalah pasangan ibu dan anak usia < 3 tahun (batita) dengan kondisi SCOM dan non SCOM di Kota Semarang. Kriteria inklusi subjek penelitian ini adalah ibu dan anak usia < 3 tahun (batita) dalam kondisi sehat (ibu tidak memiliki penyakit yang memerlukan diet khusus dan anak dalam kondisi sehat saat penelitian berlangsung), dan ibu tidak merokok serta tidak minum minuman beralkohol. Perbandingan kelompok SCOM dan non SCOM sebesar 1:2. Data status gizi ibu diukur menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT). Klasifikasi stunting (PB/U atau TB/U) menggunakan WHO anthro software version 1.03. Analisis data menggunakan uji chi square, korelasi pearson, dan multiple logistic regression. Hasil: Praktik responsive feeding yang kurang baik terjadi pada 95,8% keluarga SCOM. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan ayah dengan praktik responsive feeding. Terdapat hubungan sikap dan praktik responsive feeding dengan SCOM. Setelah dikontrol dengan karakteristik sosiodemografi, praktik responsive feeding merupakan prediktor dari SCOM dengan Odd Ratio (OR) sebesar 0,012 (0,001-0,191). Praktik responsive feeding bersifat protektif dari kejadian SCOM. Kesimpulan: Sebagian besar keluarga SCOM mempraktikkan responsive feeding dalam kategori kurang baik. Praktik responsive feeding berhubungan dengan kejadian SCOM.

Keywords