Indonesian Journal of Clinical Nutrition Physician (Aug 2020)

PENGARUH TERAPI NUTRISI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI EKSPLORASI THREE OSTOMY DECOMPRESSION, JEJUNOSTOMY FEEDING, PERFORASI GASTER, LASERASI DUODENUM PARS IV ET CAUSA TRAUMA TUMPUL ABDOMEN, FISTEL ENTEROKUTAN DAN HIPOALBUMINEMIA

  • Josephine Thewakan,
  • Agussalim Bukhari,
  • Nurbaya Syam,
  • Nur Ashari

DOI
https://doi.org/10.54773/ijcnp.v3i1.18
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1

Abstract

Read online

Pendahuluan: Trauma merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang. Meningkatnya metabolisme pada trauma, menyebabkan pemecahan massa tubuh tanpa lemak, yang dapat berkontribusi pada terjadinya malnutrisi, sehingga diperlukan terapi nutrisi yang adekuat. Laporan Kasus: Kami laporkan laki-laki, berusia 19 tahun dikonsul dari bagian bedah digestif, dengan asupan via parenteral dialami sejak 5 hari lalu karena dipuasakan post operasi. Riwayat demam dan muntah 6 hari lalu. Ada batuk dan sesak. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tanda vital dalam batas normal, terpasang NGT dekompresi, O2 via nasal kanul, drain cavum douglasi, gastrostomi dekompresi, serta jejunostomy feeding. Hari ke 10 post operasi ditemukan fistel enterokutan pada luka operasi. Hasil laboratorium didapatkan anemia, leukositosis, hipertrigliserida, hipoalbuminemia, deplesi berat sistem imun serta ketidakseimbangan elektrolit. Status gizi moderate protein energy malnutrition. Terapi nutrisi diberikan secara bertahap sesuai toleransi dengan target 2400 kkal dan protein 1,7-2 gr/kgBBI/hari via parenteral. Pada hari ke 28 perawatan mulai diberikan via oral dan parenteral untuk mencukupi kebutuhan. Selain itu, diberikan suplementasi Cernevit 1 ampul/24 jam/IV dan neurobion 1 ampul/24 jam/IM. Setelah 60 hari perawatan, pasien dapat makan sepenuhnya via oral dan luka fistel menutup. Kesimpulan: Terapi nutrisi yang tepat penting untuk meningkatkan hasil akhir pada pasien.