Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil (Mar 2024)

Evaluasi Tata Kelola Pembangunan Jembatan Wae Racang Di Kabupaten Manggarai Provinsi NTT

  • Kasmir Gon

DOI
https://doi.org/10.29103/tj.v14i1.1002
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 1
pp. 26 – 38

Abstract

Read online

Abstrak Jembatan Wae Racang terbangun Tahun 2014 merupakan titik simpul Ruas Jalan: Golowoi-Meda, Beo Kina-Pau-Wae Racang dan Muwur-Bapa-Wae Racang. Jembatan tersebut belum dapat dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tata kelola penyelenggaraan pekerjaan infrastruktur Jembatan Wae Racang oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai berdasarkan persepsi masyarakat. Tahapan penelitian meliputi kajian artikel terkait, observasi lokasi penelitian, observasi ke Dinas PUPR setempat, survei persepsi masyarakat, pengolahan data secara statistik deskriptif, pembahasan, dan kesimpulan, Dari 43 responden diperoleh mean untuk masing-masing dari 7 parameter, yaitu mean untuk perencanaan umum (planning) 2,256, studi kelayakan 1,814, dan penentuan lokasi jembatan 1,767 termasuk kualitas penanganan rendah, sedangan mean untuk parameter pemilihan metode perencanaan teknis 1,488, perencanaan teknis 1,419, jenis konstruksi jalan menuju lokasi jembatan 1,349, dan kondisi jalan menuju jembatan 1,186 menunjukkan kualitas penanganan sangat rendah. Hal ini menggambarkan tata kelola penyelenggaraan pekerjaan infrastruktur Jembatan Wae Racang oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai berdasarkan persepsi masyarakat adalah berkualitas sangat rendah sampai rendah. Kata kunci: jembatan , manfaat , evaluasi, keberlanjutan, persepsi Abstract The Wae Racang Bridge was built in 2014 and is the node point for the Roads: Golowoi-Meda, Beo Kina-Pau-Wae Racang and Muwur-Bapa-Wae Racang. This research aims to evaluate the local governance of the implementation of the Wae Racang Bridge based on public perceptions. Stages include reviewing articles, research location, observations at the local PUPR, community perception surveys, descriptive statistical data processing, discussion and conclusions. From 43 respondents, the mean for general planning 2.256, feasibility study 1.814, and determining the location of the bridge 1.767 including low handling quality, the mean for selecting technical planning methods was 1.488, technical planning 1.419, the type of road construction 1,349, and the condition of the road is 1,186 indicating the quality of handling is very low. This illustrates the local governance of the implementation of the Wae Racang Bridge infrastructure based on the public's perception that it is of very low to low quality. Keywords: bridge, benefits, evaluation, sustainability, perception

Keywords