Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan (May 2016)

PEMANFAATAN SAMPAH BUAH, AIR CUCIAN BERAS DAN KOTORAN AYAM SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR

  • Sefti Purnawati,
  • Tuntas Bagyono,
  • Mohamad Mirza Fauzie

Journal volume & issue
Vol. 7, no. 4
pp. 193 – 198

Abstract

Read online

Sampah dari berbagai sumber berpotensi mencemari lingkungan, baik tanah, udara maupun air. Pasar buah dan sayur Giwangan menghasilkan sampah sebanyak 1-3 truk setiap hari. Kandu-ngan Nitrogen, Phosphor dan Kalium (NPK) limbah sayur dan buah dari pasar tersebut, masing-masing secara berturut-turut adalah 331 ppm, 838,1 ppm, dan 268,1 ppm. Air cucian beras merupakan sumber primer bahan organik bagi jaringan tanaman. Pupuk kotoran ayam memiliki sumber K terbesar dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain, yaitu sebesar 1,50 %. Tuju-an penelitian adalah mengetahui perbedaan kualitas pupuk organik cair dari campuran sampah buah, air cucian beras dan kotoran ayam dengan menggunakan lima variasi komposisi, dengan melakukan eksperimen berdesain post-test with control group. Analisis data menggunakan uji statistik anova satu jalan dan uji LSD pada derajat kepercayaan 95 %. Pengamatan kondisi fisik pupuk organik cair meliputi parameter bau dan warna. Secara deskriptif, hasil penelitian menun-jukkan bahwa kandungan N tertinggi ditemui pada Kontrol, kandungan P tertinggi pada pupuk organik cair B dan kandungan K tertinggi juga pada Kontrol. Hasil uji statistik menyimpulkan kan-dungan N dan P pupuk organik cair yang dihasilkan dari tiap komposisi bahan berbeda secara bermakna (nilai p masing-masing: 0,007 dan <0,001); sementara untuk kandungan K, tidak ber-beda (nilai p = 0,112). Kandungan NPK yang diperoleh belum memenuhi baku mutu standar pupuk organik cair. Namun demikian, dari semua komposisi yang digunakan, pupuk organik cair yang terbaik adalah Kontrol karena memiliki kandungan N dan K yang tertinggi

Keywords