Journal of Creativity Student (Jul 2017)

Pengaruh Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi Bunga Mawar Dengan Metode Maserasi Sebagai Aroma Parfum

  • Anindita Kurniawati

DOI
https://doi.org/10.15294/jcs.v2i2.14587
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 2
pp. 74 – 83

Abstract

Read online

Bunga mawar adalah salah satu jenis tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia yang beriklim tropis. Bunga mawar bisa menghasilkan minyak atsiri jika diekstraksi. Minyak atsiri adalah salah satu hasil proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk dari reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan air. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman peng­hasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Komponen penyusun minyak atsiri dari bunga mwawr adalah fenil etil alkohol, citronellol, geraniol, metil eugenol, α-pinena, dan β–pinena. Ekstraksi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran beberapa zat menjadi komponen-kom­ponen yang terpisah. Jenis ekstraksi yang cocok untuk melakukan ekstraksi bunga mawar adalah estraksi maerasi. Proses ekstraksi maserasi pada umumnya menggunakan pelarut organik. Dalam penelitian ini akan digunakan pelarut organik berupa etanol dan n-heksana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pelarut manakah yang lebih banyak menghasilkan rendemen minyak atsiri dari bunga mawar pada ekstraksi maserasi. Hasil dari ekstraksi bunga mawar ini nantinya akan menghasilkan minyak atsiri yang dapat digunakan dalam industri kosmetik. Yaitu sebagai aroma pada parfum.

Keywords