Agriekonomika (Oct 2016)

DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS PISANG MAS KIRANA

  • Ariq Dewi Maharani

DOI
https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v5i2.1828
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 2
pp. 150 – 161

Abstract

Read online

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek profitabilitas pisang mas Kirana di Kabupaten Lumajang, dan menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap pisang mas Kirana di Kabupaten Lumajang. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive method) di Kabupaten Lumajang. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Analisa data menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM) untuk menganalisis aspek profitabilitas dan dampak kebijakan pemerintah terhadap pisang mas Kirana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komoditas pisang mas Kirana menguntungkan secara finansial dan ekonomi yang ditunjukkan dengan keuntungan privat (PP) Rp 10.444.911,8 per hektar dan keuntungan sosial (SP) sebesar Rp 23.108.983,7 per hektar. Keuntungan privat pisang mas Kirana lebih kecil daripada keuntungan sosialnya (PP<SP) menunjukkan bahwa terjadi distorsi pasar pada komoditas pisang mas Kirana, terdapat dampak kebijakan subsidi terhadap harga-harga input pada usahatani pisang mas Kirana; masih belum ada lembaga yang dapat memberikan pelayanan yang kompetitif serta informasi yang lengkap dan rendahnya harga beli pisang mas Kirana di dalam negeri. ABSTRACTThe purpose of this research for: to analyse the aspect of profitability Kirana Mas banana and to analyse impact of government policy on Kirana Mas banana in Lumajang District. Determination of location was done intentionally or purposive method in Lumajang regency. The data that was used covering primary data and secondary data. Data analysis used Policy Analysis Matrix (PAM) for knowing of profitability aspect and impact of government policy on Kirana Mas banana. The results showed that Commodity of Kirana Mas banana has financially and economically beneficial, shown by private profit (PP) Rp 10,444,911.8 per hectare and social benefits (SP) Rp 23,108,983.7 per hectare. Private profits of “Kirana mas” banana are smaller than social benefit (PP <SP), shows that the distortion in the commodity markets, there is the impact of subsidies on input prices on a banana farm; there is still no institution that can provide competitive services and complete information and the low purchase price of this banana in the country.

Keywords