Jurnal Eduscience (Apr 2022)

Analisis Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia Terhadap Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid 19

  • Ni Putu Yuniarika Parwati

DOI
https://doi.org/10.36987/jes.v9i1.2528
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 110 – 120

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap perkuliahan daring selama satu semester sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan yang terjadi selama kuliah daring dan dapat menyempurnakan metode pembelajaran daring kedepannya. Instrument penelitian ini berupa kuesioner online yang disebar dengan bantuan google form pada bulan September 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dengan melibatkan subjek penelitian yang merupakan 48 mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran daring melalui Edlink,Video Conference dengan platform aplikasi Zoom, Google Classroom dan Whatsapp. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui Google Form pada 48 respoden yang terdata di dapatkan data sebagai berikut: Melalui pertanyaan pertama jika kuliah daring diperpanjang, bagaimanakah tanggapan mahasiswa? Dilihat dari tanggapan yang di sampaikan mahasiswa bahwa para mahasiswa lebih senang pembelajaran daring diperpanjang sebanyak 35 orang; mahasiswa yang tidak senang diperpanjang sebanyak 5 orang; mahasiswa yang menjawab biasa saja sebanyak 6 orang; dan merespon lainnya sebanyak 2 orang. Mahasiswa yang menjawab senang dikarenakan dapat belajar dari mana saja bahkan ada yang belajar dari kampung halaman mereka di Nusa Tenggara. Mahasiswa Prodi Pendidikan sejarah banyak yang berasal dari luar pulau Bali, jadi sangat bisa dimengerti kalau mereka lebih menyukai metode belajar jarak jauh. Mahasiswa yang menjawab tidak senang memberikan alasan bahwa mereka ingin segera belajar secara normal seperti biasa sebanyak 10%. Berbagai alasan disampaikan oleh responden yang menjawab angket sebanyak 46 respoden mengatakan bahwa perpanjangan dianggap perlu dilakukan karena kasus Covid-19 masih terus meningkat.