Jurnal Vektor Penyakit (Jun 2021)
Pengaruh Tempat Penampungan Air dengan Kejadian DBD di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2018
Abstract
ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an endemic disease in the tropical area. The spread of the disease can occur fast if it is not controlled. DHF is caused by the dengue virus that is transmitted through Aedes aegypti dan Aedes albopictus. According to Bangka District Health Office, It was reported that the number of DHF cases in 2017 was 51 and 50 cases in 2018 (until March 2018). The objective of this study was to know the association between the water container and DHF cases in West Bangka District in 2018. This was a case- control study with a total respondent of 183 respondents and the ratio of case and control was 1:2. The results showed that the presence of Aedes larvae (OR=0,007; p-value=0,007; 95% CI: 1,59-19,96), presence of water container (OR=5,12; p-value=0,01; 95% CI: 1,47- 17,86), water container opened/closed (OR=2,72; p-value=0,063; 95% CI: 0,94-7,84) were associated with DHF cases. Houses where Aedes larvae were founded, in or outside the house (with container index >20%) have a 5.6 times higher risk to be contracted with DHF compare to houses with no Aedes larva. In addition, houses with water containers can be founded near the houses have a 5.1 times higher risk to be contracted with DHF. Houses with opened water containers were associated with DHF with 2.7 times higher risk to be infected with DHF. Therefore, community participation in eliminating mosquitoes breeding places needs to be encouraged. ABSTRAK Upaya pengendalian demam berdarah dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam Pengendalian Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus. Tempat Penampungan Air (TPA) merupakan salah satu tempat perkembangbiakan jentik Aedes Aegyti, semakin banyak TPA yang digunakan berpotensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan jentik. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat jumlah kasus DBD pada tahun 2017 sebanyak 51 kasus dan sampai bulan maret 2018 sebanyak 50 kasus terlaporkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tempat penampungan air dengan kejadian DBD di Kabupaten Bangka Barat. Desain penelitian adalah case control dengan jumlah total responden adalah 183 responden dengan perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:2. Hasil penelitian menunjukkan tempat penampungan air terbuka/tertutup (OR=2,72; p-value=0,063; 95% CI: 0,94-7,84), keberadaan jentik (OR=0,007; p-value=0,007; 95% CI: 1,59-19,96), tempat penampungan air (OR=5,12; p-value=0,01; 95% CI: 1,47-17,86). Rumah dengan tempat penampungan terbuka mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk transmisi DBD, rumah yang ditemukan jentik di tempat penampungan air dalam maupun di luar rumah (CI >20%) mempunyai risiko 5,6 kali lebih besar untuk terkena DBD dan rumah yang disekitarnya ditemukan tempat penampungan air berisiko 5,1 kali lebih besar untuk menderita DBD. Pengelola program DBD agar terus melaksanakan kegiatan – kegiatan penanggulangan dan tatalaksana kasus DBD.
Keywords