Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) (Nov 2019)

Efektivitas Penambahan Terapi Klindamisin dengan Peeling Asam Laktat dan Iontoforesis Natrium Bikarbonat pada Akne Vulgaris

  • Niken Kusumaningrum,
  • Sri Awalia Febriana,
  • Dwi Retno Adi Winarni

DOI
https://doi.org/10.20473/bikk.V31.3.2019.93-99
Journal volume & issue
Vol. 31, no. 3
pp. 193 – 199

Abstract

Read online

Latar Belakang: Akne vulgaris merupakan masalah jangka panjang, sehingga memerlukan waktu terapi yang lama. Terapi tambahan diperlukan untuk mencegah resistensi antibiotik topikal. Peeling asam laktat dan iontoforesis natrium bikarbonat merupakan modalitas terapi yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan.Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas terapi klindamisin gel 1% dengan penambahan peeling asam laktat 40% dan iontoforesis natrium bikarbonat 8,4% pada akne vulgaris derajat ringan sampai sedang. Metode: Penelitian ini merupakan single blind randomized controlled trial, subjek siswa laki-laki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Yogyakarta dengan akne vulgaris derajat ringan-sedang berusia 18-19 tahun. Subjek dibagi dalam 3 kelompok (masing-masing 23 orang) secara acak, yaitu (A) terapi peeling asam laktat 40% dan klindamisin gel 1%; (B) terapi iontoforesis natrium bikarbonat 8,4% dan klindamisin gel 1%; dan (C) kontrol dengan terapi standar klindamisin gel 1%. Efektivitas terapi dinilai berdasarkan penurunan jumlah lesi akne pada pengamatan selama 4 minggu. Hasil: Penambahan terapi klindamisin dengan peeling asam laktat dan iontoforesis natrium bikarbonat pada akne vulgaris derajat ringan-sedang efektif menurunkan lesi komedo tertutup (p0,05). Simpulan: Penambahan terapi klindamisin dengan peeling asam laktat dan iontoforesis natrium bikarbonat efektif menurunkan lesi akne vulgaris derajat ringan-sedang. Tidak terdapat perbedaan efektivitas peeling asam laktat dibandingkan iontoforesis natrium bikarbonat sebagai terapi tambahan topikal klindamisin gel untuk akne vulgaris derajat ringan-sedang.

Keywords