Jurnal Sosiologi Reflektif (Feb 2019)
DAMPAK MODERNITAS K-POP PADA GAYA HIDUP SISWI DI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN (STUDI MTs ALI MAKSUM PONDOK PESANTREN KRAPYAK YOGYAKARTA)
Abstract
K-pop (Korean Pop) culture, is currently a trend among female students in Islamic boarding schools. K-pop who are born not from Islamic circles certainly have a culture that is different from the teachings of Islam which have been taught in Islamic boarding schools, which maintain and teach traditional Islam. The study aims to reveal about the impact of K-pop modernity for students lifestyles in MTs Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta and the impact of K-pop on character education in social science learning. This study used the qualitative descriptive method with phenomenological approach. The data collecting technique was through observation, interviews, and documentation, with data analysis technique Miles and Huberman model. The results of this study indicate that Individual lifestyle can be observed by three dimensions which are activity, interest, and opinion. On activity, the majority of free time for K-popers students is used for things related to K-pop and spending on products related to K-pop. Whereas in the dimension of interest, K-popers students, love and prioritize things related to K-pop. In the opinion, K-popers students argue that K-pop has a positive and negative impact. The high consumption intensity of K-pop also has an impact on the reduced concentration of students during social studies learning, so character education in social studies learning is not well conveyed. Budaya K-pop (Korean Pop), saat ini menjadi tren di kalangan siswi di pesantren. K-pop yang lahir bukan dari kalangan agama Islam tentu memiliki budaya yang berbeda dengan ajaran Islam yang selama ini diajarkan di pesantren, yang menjaga serta mengajarkan ketradisionalan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak modernitas yang dibawa oleh K-pop terhadap gaya hidup siswi MTs Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta serta dampaknya terhadap pendidikan karakter pada pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya hidup individu dapat diukur melalui tiga dimensi yaitu aktivitas, minat, dan opini. Pada aktivitas, mayoritas waktu luang siswi K-popers digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan K-pop dan pembelanjaan produk yang terkait dengan K-pop. Pada minat, siswi K-popers hanya menyukai dan memprioritaskan hal-hal yang berkaitan dengan K-pop. Pada opini, siswi K-popers berpendapat bahawa K-pop memberikan dampak positif dan negatif. Intensitas konsumsi yang tinggi terhadap K-pop juga berdampak pada berkurangnya konsentrasi siswi pada saat pembelajaran IPS, sehingga pendidikan karakter pada pembelajaran IPS tidak tersampaikan dengan baik
Keywords