Jurnal Ceteris Paribus (Oct 2024)
Rusli Amran: Pioneer of Local History Research and His Contributions to the History of West Sumatra
Abstract
Rusli Amran, seorang intelektual Minangkabau kelahiran Padang pada 14 September 1922, telah meninggalkan banyak jejak dalam dunia intelektual dan sejarah Indonesia. Karya-karyanya secara tidak langsung dan cukup signifikan membentuk pemahaman masyarakat tentang apa yang pernah terjadi pada masa lampau, terutama di wilayah Sumatra Barat pada era kolonial. Meskipun kontribusi Rusli Amran terhadap bidang sejarah Indonesia tersebut diakui secara luas, tentunya masih diperlukan analisis yang lebih mendalam tentang kerangka intelektual dan metodologi khusus yang digunakannya dalam penyelidikan sejarahnya. Dari empat peristiwa penting yang ada di Sumatera Barat (1981-1997) yakni masuknya VOC ke Kota Padang, Perang Padri, Pembrontakan Batipuh dan Tiga Serangkai: (Tambang Batu Bara Ombilin, Jalan Kereta Api, dan Pelabuhan Teluk Bayur). Rusli Amran menunjukkan bahwa keempat peristiwa sejarah masa kolonial Belanda di Sumatera Barat saling berkaitan. Faktor utamanya adalah masyarakat yang mudah dihasut satu dengan yang lain. Pemerintah kolonial Belanda memanfaatkan faktor utama tersebut, yang membuat masyarakat jadi terpecah, dan para kaum adat mudah dihasut, senang disogok, dan lebih mementingkan kekuasaan. Sedangkan kaum Pidari yang mematahui ajaran Islam sangat membenci hal-hal haram. Inilah yang menyebabkan masyarakat Sumatera Barat mudah terprovokasi. Pemerintah Kolonial Belanda pun tidak tinggal diam dengan memanfaatkan momen tersebut.
Keywords