Jurnal Teknik Pengairan (May 2012)
Analisa Metode Kagan-Rodda Terhadap Analisa Hujan Rata-Rata dalam Menentukan Debit Banjir Rancangan dan Pola Sebaran Stasiun Hujan di Sub DAS Amprong
Abstract
Pada perencanaan jaringan Kagan-Rodda berdasarkan data curah hujan rata-rata harian maksimum daerah dari metode Rata-rata hitung untuk tingkat kesalahan perataan (Z1) 5% didapatkan 4 buah stasiun hujan terpilih dari 8 buah stasiun hujan pada kondisi eksisting. Sedangkan pada perencanaan jaringan Kagan-Rodda berdasarkan data curah hujan rata-rata harian maksimum daerah dari metode Poligon Thiessen untuk tingkat kesalahan perataan (Z1) 5% didapatkan 4 buah stasiun hujan terpilih dari 8 stasiun hujan pada kondisi eksisting. Metode Rata-rata hitung mengahasilkan kesalahan relatif untuk setiap kala ulang tertentu adalah lebih kecil dari 5%, yaitu 1.12% - 4.49% . Dengan besarnya curah hujan rancangan tersebut dapat dihitung besarnya debit banjir rancangan dengan metode HSS Snyder sehingga diperoleh banjir rancangan yang terjadi antara 1009.00 m3 – 2001.60 m3 untuk setiap kala ulang tertentu. Sedangkan metode Poligon Thiessen menghasilkan kesalahan relatif untuk setiap kala ulang tertentu lebih kecil dari 5% yaitu antara 1.42% -4.68%. Sehingga dengan curah hujan rancangan tersebut pula dapat dihitung besarnya debit banjir rancangan dengan metode HSS Snyder sebesar 911.14 m3 –1806.90 m3 untuk setiap kala ulang tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk perencanaan jaringan Kagan Rodda di daerah studi, kedua metode ini bisa digunakan. Meskipun metode Rata-rata hitung memberikan hasil yang lebih baik daripada metode Poligon Thiessen, yaitu terlihat dari rata-rata besarnya kesalahan relatif yang terjadi. Besarnya kesalahan relatif untuk metode Rata-rata hitung adalah sebesar 3.0%, sedangkan kesalahan relatif untuk metode Poligon Thiessen adalah sebesar 3.6%. Kata Kunci: Analisa Metode Eksisting, Analisa Metode Kagan-Rodda, PolaPenyebaran Stasiun Hujan.