Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism (Dec 2014)

Suhrawardi’s Ontology : From “Essence-Existence” To “Light” (A Suhrawardian Reply to Sadrian Critiques)

  • Muhammad Syifa Amin Widigdo

DOI
https://doi.org/10.20871/kpjipm.v4i2.62
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 117 – 125

Abstract

Read online

Abstrak : Pemilahan antara esensi (mahiyyah) dan eksistensi (wujud) telah menjadi persoalan yang cukup menyita perhatian para filsuf, paling tidak sejak al-Farabi dan ibn Sina. Pemilahan tersebut menjadi starting point dalam mereinterpretasi realitas hakiki, mana yang objektif dan yang hanya subjektif, serta masalah fundamentalitas antara eksistensi dan esensi dalam ranah ontologi dan epistemologi yang sebelumnya tidak tereksplorasi secara spesifik. Suhrawardi termasuk salah seorang filsuf Muslim yang mencoba memberikan interpretasi berbeda dan kritik terhadap filsuf sebelumnya (khususnya Ibn Sina) dalam masalah pemilahan tersebut. Walaupun ia mengamini ibn Sina dalam hal adanya pemilahan antara eksistensi dan esensi, namun ia memiliki pandangan sendiri dalam menyimpulkan bahwa realitas hakiki (objektif ) melampaui eksistensi dan esensi. Ia merumuskan gagasannya tersebut dalam teori tentang cahaya. Tulisan ini mencoba untuk mengetengahkan pandangan Suhrawardi tentang realitas hakiki yang ia uraikan dalam teori cahaya. Selanjutnya dibahas pula disini kritik yang dilontarkan oleh filsafat Sadrian terhadapnya dan jawaban para penganut filsafat Suhrawardian terhadap kritik tersebut.Kata kunci : Esensi, Quiditas (mahiyyah), Eksistensi (wujūd), Fundamentalitas/Primasi, Konsep mental (respektivalitas). Abstract : The distinction between essence (mahiyyah) and existence (wujūd) has been a consuming problem among philosophers, at least since al-Farabi and ibn Sina. It has become the starting point in reinterpretation of reality, whether objective or merely subjective, the problem of fundamentality (principal) and respectivality (mental conception) in the realms of ontology and epistemology which never been discussed specifically before. Suhrawardi is one of philosophers who tries to provide different interpretation and even critiques toward previous philosophers (especially ibn Sina) in this regard. Even though he supports ibn Sina’s point of view that there is distinction between essence and existence, but he also has his own conclusion in this case whichis formulated in his theory of “light”. This article tries to present the ideas of Suhrawardi on “essence and existence” and the theory of light. Here will be discussed also some critiques from Sadrian school and the answers to those critiques by Suhrawardian philosophers.Keywords : Essence, Quiddity (mahiyyah), Existence (wujūd), Fundamentality/Primacy, Respectivality (mental concept).

Keywords