Jurnal Pemberdayaan Masyarakat (Jan 2023)

Komoditas Super Strategis Porang dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sumberejo, Pasuruan

  • Praja Firdaus Nuryananda,
  • Jojok Dwiridotjahjono,
  • Purwadi Purwadi

DOI
https://doi.org/10.37064/jpm.v10i2.12692
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 114 – 125

Abstract

Read online

Abstract: Sumberejo Village in Pasuruan Regency, East Java, is a village that has potential assets in the agricultural and tourism sectors. The agricultural potential in Sumberejo is increasing when the super strategic commodity porang is introduced as a new commodity to be cultivated in Sumberejo through the Sinar Agro Permata farmer group. Porang cultivation aims to advance and increase the income of the agricultural sector and empower farmers in Sumberejo. However, because the porang commodity is a new knowledge for Sinar Agro Permata, the Sinar Agro Permata group is still experiencing confusion and worries about results that are not in line with existing expectations. This scientific article is the result of research on empowering agriculture communities in Sumberejo Village. The research was conducted using a mixed-method presented descriptively and using in-depth interview instruments, participatory observation, focus group discussions, and literature study. The research that has been done has found that the porang commodity has not been able to provide maximum leverage for community empowerment. This commodity has become a new habit for Sinar Agro Permata in Sumberejo, so it requires time and ongoing assistance. With the application of the hexa-helix approach and the behavior drivers model, the research found that there are still three of the six hexa-helix components that have been integrated in this empowerment program. Meanwhile, in the behavior drivers model, this study also found that the Sumberejo community needed driving factors to the individual level to change their mindset, both in terms of farming and as farmers. It still takes time for the empowerment of the Sumberejo community with porang cultivation to reach its maximum point. Even with the role of stakeholders who are required to be collaborative and sustainable.Keywords: behavior drivers model, community empowerment, farmer, hexa-helix, porangAbstract: Desa Sumberejo di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merupakan desa yang memiliki aset potensial di sektor pertanian dan pariwisata. Potensi pertanian di Sumberejo semakin meningkat ketika komoditas super strategis porang dikenalkan sebagai komoditas baru untuk dibudidayakan di Sumberejo melalui kelompok tani (poktan) Sinar Agro Permata. Budidaya porang bertujuan untuk menambah dan meningkatkan penghasilan sektor agrikultur serta memberdayakan para petani di Sumberejo. Namun demikian karena komoditas porang merupakan pengetahuan baru bagi Sinar Agro Permata, maka poktan Sinar Agro Permata masih mengalami hambatan kebingunan dan kekhawatiran akan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang ada. Artikel ilmiah ini merupakan hasil penelitian terhadap pemberdayaan masyarakat tani di Desa Sumberejo. Penelitian dilakukan menggunakan metode kombinasi yang disajikan secara deskriptif serta menggunakan instrumen wawancara mendalam, observasi partisipatif, focus group discussion, dan studi kepustakaan. Penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa komoditas porang belum bisa memberikan daya ungkit pemberdayaan masyarakat secara maksimal. Komoditas ini terbilang menjadi kebiasaan baru bagi Sinar Agro Permata di Sumberejo, sehingga membutuhkan waktu dan pendampingan yang berkelanjutan. Dengan aplikasi pendekatan hexa helix dan behavior drivers model, penelitian yang dilakukan menemukan bahwa masih tiga dari enam komponen hexa helix yang sudah terintegrasikan dalam program pemberdayaan ini. Sedangkan dalam behavior drivers model, penelitian ini juga menemukan bahwa masyarakat Sumberejo memerlukan faktor pendorong sampai ke tingkat individu untuk melakukan perubahan mindset, baik dalam hal bertani maupun sebagai petani. Masih memerlukan waktu agar pemberdayaan masyarakat Sumberejo dengan budidaya porang menemui titik maksimal. Pun dengan peran stakeholders yang dituntut agar kolaboratif dan berkelanjutan.Keywords: pemberdayaan masyarakat, petani, porang, hexa helix, behavior drivers model

Keywords