Religia (Sep 2015)

Maqamat Tasawuf dan Terapi Kesehatan Mental (Studi Pemikiran Amin Syukur)

  • Yoana Bela Pradityas,
  • Imam Hanafi,
  • Esti Zaduqisti

DOI
https://doi.org/10.28918/religia.v18i2.627

Abstract

Read online

Kesehatan mental mencerminkan pada ketenangan, keharmonisan dan ketenteraman jiwanya. Hal tersebut sesuai dengan pemikiran Amin Syukur mengenai maqāmāt tasawuf bagi terapi mental. Metode penelitian yang digunakan adalah library research. Selain itu, teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara kepada sumber data primer untuk tujuan cek dan ricek (trianguasi). Semua data dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis dan content analysis. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu: Pertama, bahwa konsep tasawuf Amin Syukur termasuk dalam tasawuf akhlaki. Menurut Amin Syukur tasawuf akhlaki merupakan ajaran mengenai moral atau akhlak yang hendaknya diterapkan sehari-hari guna memperoleh kebahagiaan yang optimal. Kedua, bahwa Amin Syukur memandang Maqamat dalam tasawuf dapat dijadikan sebagai konsep dasar bagi penyembuhan berbagai penyakit, terutama mental dan dapat juga dijadikan sebagai sumber penyembuhan penyakit fisik. Ketiga, masyarakat modern saat ini mengalami beberapa problem, seperti himpitan ekonomi, kenakalan remaja, kegelisahan, kecemasan, stres dan depresi. Maka dari itu, tasawuf memberikan kontribusi upaya penyembuhan dengan melalui amaliah-amaliah tasawuf seperti ridha terhadap ketentuan, harus bersikap sabar terhadap segala persoalan yang dihadapi, harus membiasakan sikap hidup zuhud (tidak glamor).

Keywords