Buletin Al-Turas (Jan 2018)
Konsep Pertentangan Makna dalam Linguistik Modern dan Linguistik Arab
Abstract
Abstrak Artikel ini akan membahas tentang pertentangan makna dan gagasan yang menyatakan bahwa pengertian antonimi telah direvisi. Pertentangan makna akan dibahas dalam dua perspektif, yaitu linguistic modern dan linguistik Arab. Menurut linguistic modern, pertentangan makna terjadi ketika dua kata atau lebih bertentangan dalam maknanya. Dalam sudut pandang ini, pertentangan makna dianggap sebagai dua bentuk yang saling bertentangan dalam maknanya. Maka munculah istlah antonym, komplementari, direksional, dan kontrari. Sementara itu, menurut linguistic arab, pertentangan makna dianggap sebagai satu bentuk kata yang memiliki pertentangan dalam maknanya. Fenomena inilah yang disebut dengan kontranimi (contranymy). --- Abstract This article deals with oppositeness of meaning and the notion of antonymy is revised. The oppositeness of meaning is discussed further in two perspectives, i.e. modern linguistics and Arabic linguistics. According to modern linguistics, oppositeness of meaning is when two words or more contrary in meaning. In this view, oppositeness of meaning is assumed as two forms that opposite in their meaning. There are such as antonymy, complementary, directional, and contrary. Meanwhile, according to Arabic linguistics tradition, oppositeness of meaning is assumed one form that has contrary in meaning. This phenomenon is what so called contranymy.
Keywords