Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (Nov 2018)

Kajian Teknis Faktor Abiotik pada Embung Bekas Galian Tanah Liat PT. Semen Indonesia Tbk. untuk Pemanfaatan Budidaya Ikan dengan Teknologi KJA <br><i>[Technical Study of Abiotic Factors in Clay Embankment Used at PT. Semen Indonesia Tbk for Utilization of Fish Cultivation with KJA Technology]<i>

  • Ahmad Fungky Andria,
  • Sri Rahmaningsih

DOI
https://doi.org/10.20473/jipk.v10i2.9825
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 2
pp. 95 – 105

Abstract

Read online

Abstrak Embung adalah bekas galian tanah liat dari penambangan di PT. Semen Indonesia yang dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai sumber pengairan pada kegiatan dan tempat budidaya ikan dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Tujuan Penelitian ini untuk melakukan kajian teknis faktor abiotik embung bekas galian tanah liat PT. Semen Indonesia untuk budidaya perikanan dengan teknologi KJA. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data survei yang dianalisa menggunakan WQI min dengan data diperoleh berupa kualitas air (suhu, pH, DO dan kecerahan). Hasil penelitian suhu pagi hari pada ke empat titik pengambilan sampel berkisar 32,3 – 32,7°C dan siang hari berkisar 32,7 - 33°C(kurang layak), pH pagi hari 8 – 8,1 siang hari 7,9 – 8 (layak), dissolved oxygen (DO) pagi hari 5,6 – 6,2 ppm, siang hari 6,1 – 6,7 ppm (layak) dan kecerahan pagi hari 69,6 – 78.7 cm, siang hari 61,6 – 77 cm (layak) dengan mengacu pada standar kualitas air PP No. 82 Tahun 2001 dan BBPBAT (2010). Berdasarkan hasil analisa faktor abiotik tersebut, maka direkomendasikan jenis ikan nila dapat dibudidayakan di embung bekas galian semen dengan teknologi KJA. Abstract Embung is a former excavation of clay from mining at PT. Semen Indonesia is used by local residents as a source of irrigation in activities and fish farming sites using the floating net cage system (KJA). The purpose of this study was to conduct a technical study of abiotic factors used for clay excavation of PT. Semen Indonesia for aquaculture with KJA technology. The research method used the descriptive method with survey data collection analyzed using WQI min with data obtained in the form of water quality (temperature, pH, DO and brightness). The results of the morning temperature study at the four sampling points ranged from 32.3 - 32.7C and daytime ranged from 32.7 - 33 ° C (less feasible), morning pH 8 - 8.1 during the day 7.9 - 8 (feasible), dissolved oxygen (DO) in the morning 5.6 - 6.2 ppm, daytime 6.1 - 6.7 ppm (feasible) and morning brightness 69.6 - 78.7 cm, daytime 61, 6 - 77 cm (feasible) with reference to water quality standards PP No. 82 of 2001 and BBPBAT (2010). Based on the results of the analysis of the abiotic factor, it is recommended that the type of tilapia can be cultivated in used cement excavated ponds with KJA technology.

Keywords