Inkuiri (Feb 2017)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI JAMUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO BOYOLALI

  • Prihatin Prihatin,
  • Baskoro Adi Prayitno,
  • Yudi Rinanto

DOI
https://doi.org/10.20961/inkuiri.v6i1.17268
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 75 – 90

Abstract

Read online

Tujuan penelitian dan pengembangan: 1) mengembangkan produk modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru, 2) menguji kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru, dan 3) mengukur efektifitas modul berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa modul siswa dan modul guru. Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan model prosedur Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: 1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba lapangan permulaan, 5) tahap revisi produk tahap pertama, 6) tahap uji lapangan terbatas, 7) tahap revisi produk tahap kedua, 8) tahap uji lapangan operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, lembar observasi, wawancara, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Kemampuan belajar kritis dianalisis dengan menggunakan uji anakova dengan desain Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) produk modul siswa berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan berdasarkan tahapan inkuiri terbimbing yang menggunakan indikator berpikir kritis yang divisualisasikan pada aspek tujuan, materi, kegiatan dan soal evaluasi sedangkan produk modul guru berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan berdasarkan tahapan inkuiri terbimbing yang menggunakan indikator berpikir kritis yang divisualisasikan pada aspek tujuan, materi, kegiatan, soal evaluasi, dan modul guru dilengkapi rencana pelaksanaan pembelajaran/ skenario pembelajaran, kisi-kisi soal, penilaian, pada setiap tahap pembelajaran dilengkapi petunjuk guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan dilengkapi dengan kunci jawaban. 2) kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing pada modul siswa menurut penilaian dari ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 84,82%, ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 94,04%, ahli bahasa berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 84,37%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 98,14%, sedangkan kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing pada modul guru menurut penilaian dari ahli pengembangan modul ajar berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 83,92%, ahli materi berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 90,47%, ahli bahasa berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 81,25%, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 97,45%, penilaian dari praktisi pendidikan satu berkualifikasi “sangat baik” dengan presentase skor 91,59% dan praktisi pendidikan dua berkualifikasi “baik” dengan presentase skor 88,83% serta penilaian dari siswa berkualifikasi “baik” dengan persentase skor 87,44%. 3) Modul berbasis inkuiri terbimbing efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis, karena berdasarkan hasil uji anakova menunjukkan adanya perbedaan hasil postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi ajar jamur sebesar 39,2%.

Keywords