Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan (Oct 2019)

Pudarnya peran mamak minangkabau perantauan di Kota Yogyakarta terhadap kemenakan

  • Setiati Widihastuti,
  • Puji Wulandari Kuncorowati,
  • Iffah Nurhayati

DOI
https://doi.org/10.21831/jc.v16i2.29249
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 187 – 198

Abstract

Read online

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan kekeluargaan masyarakat Minangkabau yang merantau ke Kota Yogyakarta dan realisasi peran mamak Minangkabau yang merantau di Yogyakarta terhadap kemenakannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali domain-domain yang berkaitan dengan permasalahan pokok ”Sejauhmana peran mamak perantauan Minangkabau di Yogyakarta terhadap kemenakannya”, yang selanjutnya akan dijabarkan menjadi beberapa fokus permasalahan penelitian yang terbagi dalam beberapa domain. Merantau ke Yogyakarta mampu menginspirasi perantau asal Minangkabau untuk membentuk keluarga baru yang berbasis keluarga inti (nuclear family), menggantikan ikatan lama yang berbasis pada keluarga luas matrelinial. Saat berada dalam lingkaran keluarga luas matrelinialnya, seorang suami tidak mempunyai posisi urgen terhadap anaknya karena sang anak menjadi tanggung jawab mamak. Namun terbentuknya keluarga inti dan menguatnya peran harta pencaharian menyebabkan posisi kaum laki-laki semakin kuat di depan istri dan anak-anaknya. Akibat dari semakin dominannya peran harta pencaharian pada satu sisi, dan semakin minimnya harta pusaka menopang kehidupan keluarga inti, menyebabkan hubungan mamak-kemenakan yang diikat secara fungsional oleh harta pusaka semakin melemah. Merantaunya keluarga Minangkabau ke Yogyakarta sedikit banyak telah melemahkan simpul-simpul ketaatan pada adat Minangkabau. Dengan meninggalkan teritorial hukum adat dan melepaskan diri dari ketergantungan pada harta pusaka, semakin melemahkan hubungan mamak-kemenakan yang secara fungsional diikat oleh harta pusaka. Bisa dipastikan bahwa peran mamak terhadap kemenakan tidak lagi bisa direalisasikan secara maksimal, utamanya dalam hal: a) mempersiapkan kemenakan mejadi pemimpin di lingkungan paruik, kaum dan suku, b) menentukan arah pendidikan dan membiayai pendidikan kemenakan, c) mengatur perjodohan kemenakan, mencarikan jodoh dan membiayai perhelatan perkawinan kemenakan -----------------

Keywords