Ideguru (May 2021)
Pemanfaatan Blended Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Bermain Bola Basket pada Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Best practice ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar bermain bola basket siswa pada masa pandemi covid-19 dengan menerapkan blended leraning. Subjek penulisan best practice ini adalah peserta didik kelas VI SD Negeri Kedungtangkil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 22 peserta didik, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Best practice ini menggunakan metode deskriptif, Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi serta dianalisis secara deskripsi kualitatif. Observasi dengan rubrik pengamatan menghasilkan data persentase kemampuan peserta didik dalam melakukan gerak dasar bermain bola basket. Best Pactice ini menggunakan model pembelajaran blended learning. Blended Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan campuran dari tiga komponen. Komponen tersebut meliputi pembelajaran daring, luring, dan belajar mandiri melalui interaksi sosial. Pembelajaran daring dilakukan dengan memberikan bahan ajar dan penugasan melalui whatsApp, dan google form. Pembelajaran luring dilakukan melalui kunjungan rumah secara berkala untuk mengklarifikasi tugas-tugas yang disampaikan secara daring dan memberi umpan balik hasil belajar mandiri. Hasil dari penerapan blended learning dapat meningkatkan pembelajaran praktik bermain bola basket. Peningkatan tersebut terjadi pada kemampuan Gerak Dasar memegang bola mengalami peningkatan sebesar 9, 47%, Menangkap bola meningkat sebesar12, 5%. Melempar bola meningkat sebesar 7, 2%, mendribling bola meningkat 7, 95%. Sedangkan kemampuan memasukan bola meningkat 14, 23%. Blended learning menjadi solusi pembelajaran penjasorkes pada masa pandemi covid-19 karena mampu meningkatkan persentase kemampuan peserta didik dalam menguasai materi. Kemampuan bermain bola basket secara umum meningkat dari rerata 66, 62 menjadi 76, 75, dan tuntas KKM.
Keywords