Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal (Jun 2021)

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN BERDASARKAN INDEKS BB/U

  • Afita Rokhimawaty,
  • Sri Umijati Martono,
  • Tri Utomo

DOI
https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i1.2019.62-69
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 1
pp. 62 – 69

Abstract

Read online

Abstrak Latar Belakang: Pada tahun 2012, persentase BBLR di Jawa Tengah sebesar 3,75%, naik menjadi sebesar 5,10% pada tahun 2015, dan kemudian turun menjadi 4,40% pada tahun 2016. Hal serupa juga terjadi di Kota Pekalongan. Namun angka kejadian gizi buruk di Kota Pekalongan mengalami kenaikan. Pada tahun 2015, di Kota Pekalongan ditemukan 29 kasus gizi buruk pada balita, dan menjadi 37 kasus pada tahun 2016. BBLR merupakan growth channels pada pertumbuhan anak. Pertumbuhan ini akan mempengaruhi status gizi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan berat badan lahir dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Buaran, Kota Pekalongan. Variabel bebasnya adalah berat badan lahir dan variabel terikatnya adalah status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Sampel penelitian ini adalah bayi umur 1-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Buaran yang terpilih dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil selama Maret-April 2019 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penilaian yang dilakukan menggunakan berat badan dan umur untuk menghitung nilai Z-score dari indeks BB/U berdasarkan standar WHO 2005. Penentuan hubungan kedua variabel dengan menggunakan Uji Pearson pada tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Sebesar 93,4% bayi memiliki berat badan lahir cukup. Prevalensi status gizi baik pada bayi umur 1-6 bulan berdasarkan BB/U adalah sebesar 92,1%. Berat badan lahir berhubungan dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U (p=0,004). Kesimpulan: Berat badan lahir berhubungan dengan status gizi bayi umur 1-6 bulan berdasarkan indeks BB/U. Abstract Background: In 2012, the percentage of LBW in Central Java was 3.75%, up to 5.10% in 2015, and then rose to 4.40% in 2016. The same thing happened in Pekalongan City. However, the number of malnutrition in Pekalongan City is increasing. In 2015, in Pekalongan City there were 29 cases of underweight in children under five, and 37 cases in 2016. LBW was a channel of growth in the growth of children. This change will improve nutritional status. The purpose of this study was to determine the relationship between birth weight and nutritional status of infants aged 1-6 months. Method: This cross-sectional study was conducted in the working area of the Buaran Community Health Center, Pekalongan City. The independent variable is birth weight and the independent variable is the nutritional status of infants aged 1-6 months. The samples of this study were infants aged 1-6 months in the work area of the selected Buaran Health Center and fulfilling the inclusion and exclusion criteria. Samples were taken during March-April 2019 using a simple random sampling technique. The assessment was carried out using body weight and age to calculate the Z-score from the WAZ index based on the 2005 WHO standard. Determination of the relationship between the two variables using the Pearson Test at the significance level α = 0.05. Results: 93.4% of babies have adequate birth weight. The prevalence of good nutritional status in infants aged 1-6 months based on WAZ is 92.1%. Birth weight is related to the nutritional status of infants aged 1-6 months based on the WAZ index (p = 0.004). Conclusion: Birth weight related to the nutritional status of infants aged 1-6 months based on index WAZ.

Keywords