Sari Pediatri (Dec 2021)
Efektivitas Azitromisin Untuk Pencegahan Bronchopulmonary Dysplasia pada Bayi Prematur
Abstract
Latar belakang. Bronchopulmonary dysplasia (BPD) merupakan salah satu komplikasi terbanyak pada bayi prematur dan juga merupakan prediktor penting terjadinya gangguan perkembangan. Upaya untuk mencegah BPD penting dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas bayi prematur. Tujuan. Mengetahui efektivitas azitromisin dalam pencegahan BPD pada bayi prematur. Metode. Penelusuran pustaka dilakukan secara ekstensif melalui beberapa pangkalan data, yaitu Pubmed, Cochrane, Google scholar, dan EBSCO dengan kata kunci “neonates”, “OR” “newborn”, “AND” “preterm”, “OR” “premature”, “AND” “azithromycin”, “AND” “bronchopulmonary dysplasia”. Hasil. Penelusuran literatur diperoleh 1 artikel yang terpilih kemudian dilakukan telaah kritis, yaitu studi telaah sistematik dan meta-analisis oleh Razak dkk, dengan level of evidence 1a. Studi tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok untuk luaran BPD pada seluruh bayi prematur (RR 0,92, IK 95%, 0,71-1,19, p=0,53). Namun, terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang mendapat azitromisin dan kelompok yang mendapat plasebo atau tidak mendapat terapi untuk luaran angka kematian atau BPD pada bayi prematur dengan Ureaplasma positif (RR 0,83, IK 95%, 0,70-0,99, p=0,04). Durasi penggunaan suplementasi oksigen lebih rendah secara bermakna pada kelompok azitromisin dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapat terapi (rerata perbedaan -6,06%, IK 95%, -7,4 hingga -4,72, p<0,00001). Kesimpulan. Bukti yang didapatkan menunjukkan bahwa pemberian azitromisin tidak terbukti secara bermakna dapat mencegah BPD pada seluruh bayi prematur, tetapi terdapat penurunan risiko BPD atau kematian pada bayi prematur dengan kultur Ureaplasma positif. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menilai efektivitas azitromisin dalam pencegahan BPD pada bayi prematur.
Keywords