Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Dec 2022)
<p><strong>Tingkat pengetahuan dan pengalaman dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur <em>dentoalveolar</em></strong></p><p><em><strong>Knowledge and experience level of dentists in the emergency management of dentoalveolar fractures</p></em><strong>
Abstract
ABSTRAK Pendahuluan: Fraktur dentoalveolar merupakan trauma yang paling umum terjadi pada wajah dibandingkan dengan semua trauma yang terjadi pada wajah. Fraktur dentoalveolar memiliki dampak buruk bagi pasien jika tidak diberikan perawatan yang memadai. Perawatan fraktur dentoalveolar merupakan prosedur kompleks yang butuh pengetahuan, diagnosis, dan rencana perawatan yang akurat dari seorang dokter gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan pengalaman dokter gigi dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar. Metode: Jenis penelitian cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 306 responden yaitu dokter gigi umum, dokter gigi residen, dan dokter gigi spesialis di Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 15 pertanyaan untuk mengukur pengetahuan dan 3 pertanyaan untuk mengetahui pengalaman dokter gigi. Analisis data menggunakan Microsoft excel dan disajikan dalam bentuk tabel, tingkat pengetahuan menggunakan kategori Arikunto. Hasil: Untuk tingkat pengetahuan, sebanyak 3 responden (1%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 78 responden (25%) pada kategori cukup, dan 225 responden (75%) pada kategori baik. Pengalaman dokter gigi dalam menemukan kasus fraktur dentoalveolar 1-5 kali selama praktik, pengalaman tindakan yang dilakukan adalah perdarahan dihentikan lalu segera dirujuk, dan mayoritas dokter gigi tidak pernah mengikuti pelatihan darurat fraktur dentoalveolar. Simpulan: Tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Bandung dalam penanganan darurat fraktur dentoalveolar secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Pengalaman dokter gigi dalam menjumpai kasus fraktur dentoalveolar cukup sedikit selama praktik dengan kasus terbanyak menghentikan perdarahan dan segera dirujuk serta tanpa adanya pengalaman dalam mengikuti pelatihan perawatan fraktur dentoalveolar. Kata kunci: fraktur dentoalveolar; pengetahuan dokter gigi; pengalaman dokter gigi; cedera gigi traumatis ABSTRACT Introduction: Dentoalveolar fractures are the most common trauma compared to all traumas to the face. It harms the patient if they do not have adequate treatment. Dentoalveolar fractures are a complex procedure requiring a dentist knowledge, diagnosis, and an accurate treatment plan. This study aimed to determine dentist knowledge and experience level in emergency management of dentoalveolar fractures. Methods: Cross-sectional using a proportionate stratified random sampling technique. The study was conducted on 306 respondents, namely general dentists, resident dentists, and specialist dentists in Bandung. The research used a questionnaire with 15 questions to measure knowledge and 3 questions to determine the experience of dentists. Data analysis was performed using Microsoft Excel and presented as a frequency distribution table. the level knowledge categorized using arikunto. Results: For the level of knowledge, as many as 3 respondents (1%) had a low level of knowledge, 78 respondents (25%) in the good category, and 225 respondents (75%) in the good category. When dentist found cases of dentoalveolar fracture 1-5 times during practice, dentists stopped bleeding and referred immediately, but most dentists never participated in emergency dentoalveolar fracture training. Conclusion: Bandung Dentists’ knowledge in handling dentoalveolar fractures is good. The experience of dentists in cases of dentoalveolar fractures is relatively small during practice, with most cases stopping bleeding and referred immediately without any experience participating in dentoalveolar fracture treatment training. Keywords: Dentoalveolar fracture; dentist knowledge; dentist experience; traumatic dental injury
Keywords