Cakradonya Dental Journal (Aug 2020)

DAYA FITO-RESPON EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP SEL OSTEOSIT DAN MATRIKS TULANG MANDIBULA TIKUS (Rattus norvegicus)

  • Chairunas Chairunas,
  • Dewi Saputri,
  • Meutia Komala Putri

DOI
https://doi.org/10.24815/cdj.v12i2.18437
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2
pp. 83 – 88

Abstract

Read online

Cahaya lampu diketahui memiliki dampak buruk terhadap perkembangan tulang. Paparan berlebihan dari cahaya lampu dapat menurunkan kadar melatonin pada manusia yang mengakibatkan tanda-tanda osteoporosis tahap awal. Studi sebelumnya menyatakan melatonin dapat menekan estrogen yang akan berdampak menghambat aktivitas osteoklas. Untuk mencegah kerusakan tulang maka dapat diberikan obat alami yang diketahui dapat meningkatkan metabolisme tulang. Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun kelor (Moringa oleifera) berfungsi membantu metabolisme kalsium dengan cara menginduksi penurunan resorpsi tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya fitorespon ekstrak etanol daun kelor terhadap osteosit dan matriks tulang mandibula yang terpapar cahaya lampu fluoresen. Sampel penelitian menggunakan tikus wistar jantan sebanyak 10 ekor. Tikus tersebut dipaparkan pada cahaya lampu fluoresen kemudian diberi ekstrak daun kelor yang diolah dengan teknik maserasi. Pembuatan preparat histologi menggunakan pewarnaan hematoxylyn eosin. Mikroskop (Olympus BX-51) dengan perbesaran 400X digunakan dalam perhitungan sel osteosit dan matriks tulang. Data penelitian dianalisa menggunakan uji One Way Analysis of Variance (ANOVA) dengan nilai p0,05. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa daya fito-respon ekstrak etanol daun kelor pada tulang mandibula yang terpapar cahaya lampu fluoresen dapat meningkatkan jumlah sel osteosit dan dapat mempertahankan matriks tulang sehingga masa tulang tetap terjaga.