Jurnal Teknik Sipil (Feb 2010)

Kajian Instrumen Pungutan Bagi Pengguna Jalan untuk Dana Pemeliharaan di Propinsi Jawa Barat

  • Sad Marga Oetomo,
  • Ade Sjafruddin,
  • Idwan Santoso

Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1

Abstract

Read online

Abstrak. Pendapatan dari sektor transportasi jalan saat ini yang dialokasikan kembali untuk pembiayaan sektor jalan sangat rendah, khususnya untuk biaya pemeliharaan jalan. Pendapatan yang diperoleh lebih banyak melalui pungutan yang bersifat pajak yang besarannya merupakan fungsi dari nilai obyek pajak kendaraan yang tidak mencerminkan besarnya kontribusi terhadap kebutuhan biaya pemeliharaan. Instrumen pungutan untuk pemeliharaan jalan telah banyak diterapkan di beberapa negara dan dikenal sebagai dana jalan (Road Fund). Dana ini dikelola oleh stakeholders pengguna jalan agar terjamin bahwa pungutan yang dikumpulkan akan dialokasikan kembali untuk sektor jalan. Penelitian ini melakukan kajian mengenai instrumen pungutan untuk dana pemeliharaan jalan yang mencakup jenis, besaran, serta mekanismenya. Berdasarkan hasil kajian, instrumen yang terpilih adalah retribusi kendaraan, iuran BBM, dan retribusi kendaraan berat. Hal ini didasarkan dari pengalaman penerapan di banyak negara dan memenuhi beberapa kriteria yaitu : karakteristik administrasi, kemudahan dalam penerapan dan mekanisme pengumpulannya. Dari hasil perhitungan besaran pungutan per kilometer yang diperoleh dari beberapa skenario pembiayaan dan dengan membandingkan terhadap nilai biaya operasi kendaraan (BOK) dasar maka diperoleh kenaikan nilai BOK dasar akibat pungutan yang bervariasi antara 0,68 % - 3,32% tergantung jenis kendaraan. Untuk mekanisme pengumpulannya dilakukan dengan memanfaatkan mekanisme yang sudah berjalan untuk menghemat waktu dan biaya. Retribusi kendaraan melalui mekanisme pembayaran STNK, iuran BBM melalui Pertamina sebagai distributor tunggal, dan pajak kendaraan berat melalui mekanisme uji kendaraan. Abstract. In the current condition revenue from road transport sector allocated to road expenditure, especially related to road maintenance, is very low. The revenue is collected in a form of tax of the object, the vehicle. But, this does not represent the contribution of the object to the road maintenance expenditure. Charging instruments for the road maintenance have been implemented widely in many countries and known as Road Fund. The fund is managed by road's stakeholder to assure that the collected charges will be reallocated to the road sector. This study is dealing with some aspects of the charging instrument for the road maintenance with respect to types, charges, and mechanism. Based on the literature study the selected instruments are vehicle license fee, fuel levy, and heavy vehicle license fee. This study refers to the international practices and experiences and considers some criteria such as administration characteristics, applicability, and simplicity of collecting mechanism. This study reveals that the charge per vehicle per kilometer for the maintenance expenditure based on some financing scenario increases the Vehicle Operating Cost (VOC) by 0.68% to 3.32% depending on the vehicle type. The suggested collecting mechanism is to use the established existing mechanism to save the time and cost, namely vehicle license fee through the car license plate number (STNK) payment, fuel levy through the Pertamina as the sole distributor of fuel, and heavy vehicle license fee through the car inspection mechanism.

Keywords